Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mencengangkan! Bisnis Sampah Bikin Orang Jepang Ini Jadi Miliarder Dunia

Mencengangkan! Bisnis Sampah Bikin Orang Jepang Ini Jadi Miliarder Dunia Kredit Foto: Twitter/Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu IPO terbesar Jepang pada tahun 2022 adalah perusahaan yang mengolah sampah alias pengelolaan dan daur ulang limbah bernama Daiei Kankyo. Perusahaan yang berkantor pusat di Kobe ini telah mencetak miliarder baru, ialah Fumio Kaneko.

Desember lalu, perusahaan berhasil mengumpulkan USD315 juta (Rp4,8 triliun), menawarkan lebih dari sepertiga sahamnya, dan terdaftar di Pasar Utama Bursa Efek Tokyo. Sahamnya naik hampir 30% sejak saat itu menjadikan Fumio Kaneko yang berusia 66 tahun memiliki kekayaan USD1 miliar (Rp15,2 triliun).

Kaneko adalah salah satu pendiri dan presiden perusahaan, bersama dengan tiga mitra bisnisnya, mereka mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1979 di kota Izumi, Prefektur Osaka, untuk mengelola limbah.

Baca Juga: Inovasi Teknologi Selalu Bikin Dunia Panik, Miliarder AS: Kehadiran AI Bukan Penyebab Pengangguran Meningkat

Melansir Forbes di Jakarta, Selasa (7/3/23) meskipun menghadapi perlawanan awal dari penduduk setempat, Kaneko dan rekan pendirinya berhasil meyakinkan pemerintah daerah tentang perlunya tempat pembuangan permanen dan memperoleh izin yang diperlukan untuk membangun satu tempat untuk menangani sembilan jenis sampah yang berbeda. Situs itu telah diubah menjadi taman umum yang indah.

Titik balik usaha ini terjadi pada tahun 1995 ketika gempa besar Hanshin Awaji menyebabkan kerusakan besar di Kobe dan Osaka. Perusahaan akhirnya menangani sepertiga dari semua limbah gempa, meski membebani keuangannya tetapi membantu membangun kredensialnya.

Sejak saat itu, Daiei Kankyo telah berkembang menjadi daur ulang limbah, pembangkit listrik menggunakan limbah, remediasi tanah, dan konservasi hutan. Layanan perusahaan meliputi pengumpulan dan pengangkutan sampah, pemilahan, penghancuran, daur ulang, dan pembuangan akhir di 61 fasilitas yang tersebar di lima Prefektur. Per Desember, perusahaan memiliki total kapasitas 31,8 juta meter kubik di semua lokasi pembuangan akhir.

Perusahaan juga mengoperasikan pembangkit listrik limbah biomassa dan biogas dan memasok panas ke sebuah hotel di Kota Iga untuk fasilitas mata air panas alaminya. Ini menghasilkan energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini, Daiei memiliki lebih dari 30 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi dengan tenaga kerja sebanyak 2.520 orang.

Daiei Kankyo mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan akan layanan pengelolaan limbah seiring berkurangnya efek pandemi.

Pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2022, perusahaan membukukan pendapatan sebesar USD500 juta (Rp7,6 triliun), mencatat peningkatan 5,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba bersih sebesar USD67 juta (Rp1 triliun). Dalam sembilan bulan pertama tahun fiskal 2023 yang berakhir pada Desember 2022, Daiei melaporkan laba bersih sebesar USD54 juta (Rp831 miliar) dari pendapatan sebesar USD375 juta (Rp5,7 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: