Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Keanekaragaman Hayati, Wamen LHK Sosialisasikan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework

Jaga Keanekaragaman Hayati, Wamen LHK Sosialisasikan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework Kredit Foto: KLHK

"Dengan terbitnya Instruksi Presiden No. 1 tahun 2023 ini, mulai hari ini saya mencanangkan sebuah konsep pembangunan yang disebut dengan Pembangunan Sensitif Keanekaragaman Hayati yang artinya pembangunan dan kebijakan yang harus memperhatikan aspek konservasi, sustainabilitas, dan pemanfaatan secara bijak keanekaragaman hayati," ungkap Wakil Menteri Alue.

Dia menuturkan bahwa terbitnya Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2023 mengingatkan tentang pentingnya keseimbangan penggunaan ruang untuk pembangunan ekonomi dan konservasi keanekaragaman hayati serta perlunya koordinasi dan integrasi para pihak untuk mendukung peran keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di Manado, KLHK: Penurunan GRK -140 Juta Ton CO2e

"Pendekatan ruang atau lanskap untuk melestarikan dan pemanfaatan secara berkelanjutan dan bijaksana keanekaragaman hayati saat ini memerlukan terobosan di tingkat kebijakan sampai di tingkat tindakan/aksi nyata," tutur Alue.

Lebih lanjut, Alue memaparkan beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam mendukung keberlanjutan keanekaragaman hayati, antara lain:

  • mengintegrasikan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework ke dalam kebijakan nasional yang dimuat dalam Strategi Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Indonesian Biodiversity Strategic Action Plan/IBSAP) serta diterjemahkan ke dalam RPJMN, RPJMD, dan Renstra Kementerian/Lembaga;
  • melakukan percepatan penyusunan regulasi dan kebijakan untuk akses sumber daya genetik dan pembagian keuntungan yang berkeadilan (Access And Benefit Sharing/ABS);
  • menterjemahkan ke dalam kebijakan terhadap implementasi Digital Sequencing Information (DSI); dan
  • membangun sistem data terkait dengan keanekaragaman hayati dan penguatan terhadap Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia sebagai mandat CBD.

Lokakarya dan Sosialisasi hasil COP 15 CBD ini merupakan langkah awal implementasi tingkat nasional atas hasil COP 15 CBD dalam mengemban amanat untuk menyelaraskan upaya-upaya di tingkat nasional agar dapat berkontribusi pada pencapaian target global sekaligus sebagai bahan penyusunan Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) yang tentunya sejalan dengan rencana capaian SDGs, NDC, dan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: