Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Michael Milken, Miliarder Investor yang Pernah Terlibat Penipuan Sekuritas tapi Dimaafkan Trump

Kisah Orang Terkaya: Michael Milken, Miliarder Investor yang Pernah Terlibat Penipuan Sekuritas tapi Dimaafkan Trump Kredit Foto: Twitter/Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia, Michael Milken adalah seorang miliarder investor yang bergabung dengan bank investasi Drexel Burnham Lambert pada tahun 1969. Ia pun memperluas pasar untuk obligasi sampah hasil tinggi.

Pada tahun 1990, Milken dilarang dari industri sekuritas setelah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas. Namun, pada Februari 2020, Presiden Trump memaafkannya.

Milken memimpin wadah pemikir Milken Institute yang menghasilkan Konferensi Global Milken tahunan di Los Angeles, Davos di Pantai Barat.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: John Brown, Miliarder Penjual Perangkat Medis yang Makin Sukses Usai Akuisisi Anak Bisnis Pfizer

Milken memiliki investasi dalam ekuitas swasta, dana lindung nilai, modal ventura, dan lebih dari satu perusahaan manajemen aset.

Milken adalah seorang dermawan yang mendonasikan USD10 juta kepada George Washington University pada tahun 2014 untuk mendanai program kesehatan masyarakat. Sekolah kesehatan masyarakatnya menyandang nama Milken Institute.

Michael Milken lahir pada 4 Juli 1946, di Encino, California. Ia memperoleh gelar sarjana dari University of California, Berkeley, dan gelar MBA dari University of Pennsylvania. Pada tahun 1969, Milken bergabung dengan Drexel Burnham Lambert sebagai direktur penelitian obligasi tingkat rendah dan tetap bekerja di perusahaan tersebut selama 17 tahun.

Di Drexel Burnham Lambert, Michael Milken memprakarsai departemen perdagangan obligasi hasil tinggi, sebuah gagasan yang pada akhirnya menghasilkan pengembalian investasi 100%.

Dengan memberikan jalan bagi investor untuk mendapatkan pengembalian tinggi dengan membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan peringkat kredit rendah, Milken membantu Drexel Burnham Lambert meluncurkan upaya untuk menanggung obligasi sampah dengan meyakinkan perusahaan untuk menerbitkannya.

Obligasi tersebut menyediakan modal bagi perusahaan yang tidak dapat mengakses kredit dan Milken mengumpulkan sejumlah besar uang dari sejumlah besar investor yang berminat.

Milken memimpin praktik menguntungkan Drexel Burnham Lambert dari pembelian dengan leverage, pengambilalihan yang tidak bersahabat, dan masalah obligasi "sampah". Tak aneh Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya USD6 miliar (Rp89 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: