Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inspektur Diminta Lebih Galak Dalam Mencegah Korupsi, Moeldoko: Jangan Hanya Rapat, Harus Berdampak!

Inspektur Diminta Lebih Galak Dalam Mencegah Korupsi, Moeldoko: Jangan Hanya Rapat, Harus Berdampak! Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pentingnya Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) lebih berani dalam melakukan pengawasan dan menegakkan aturan di jajaran birokrasi. Pasalnya, bersikap tegas bukan hanya tentang kasus korupsi yang terjadi belakangan ini. Melainkan turunnya Indeks Persepsi Korupsi ke level yang sama seperti tahun 2014. l

“Situasi sekarang ini tidak baik-baik saja. Ini alarm, jangan sampai kita meninggalkan legacy berupa penurunan indeks persepsi korupsi. Saya minta inspektur lebih galak dan bertaji. Melalui tangan anda, tegakkan wibawa dan aturan,” tegas Moeldoko pada Rapat Koordinasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), di gedung Krida Bhakti, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: 16 Kali Kalah Enggak Bikin Kapok Moeldoko Coba Kudeta Demokrat, AHY: Hukum di Indonesia Pancaroba...

Rakor Stranas PK kali ini memfokuskan pada penguatan Inspektorat Jenderal, Inspektorat, pengawas internal kementerian/lembaga, dan pelaksana aksi pencegahan korupsi 2023-2024. Hadir pada rakor, wakil ketua KPK Pahala Nainggolan, dan perwakilan tim Stranas PK dari Kemendagri, Kemenpan, Bappenas, KPK, dan seluruh Inspektur Jenderal, Inspektur Utama, dan Inspektur kementerian/lembaga. 

Menurut Moeldoko, seluruh APIP baik di pusat maupun daerah harus memilik sense of urgency dalam pencegahan korupsi. Terlebih pemerintah saat ini sedang menjadi sorotan publik terkait mencuatnya kasus korupsi oknum Aparatur Sipil Negara dan Aparat Penegak Hukum.

Moeldoko berpesan agar inspektur harus mawas diri, tidak defensif, dan terbuka terhadap masukan perbaikan.

"Jika ada kejanggalan terkait perilaku ASN yang sumber kekayaan tidak dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan, kita harus waspada. Bahkan, jika pimpinan kita melakukan manuver yang berisiko, kita harus ingatkan sebelum terjadi OTT atau penegakan hukum,” pesan Moeldoko

Baca Juga: Di Luar Prediksi, Elektabilitas Muhaimin Iskandar Berhasil Bersaing dengan Anies Hingga Prabowo

“Saya dulu saat jadi komandan batalion kalau melihat prajurit di rumahnya ada dua motor, saya kejar terus itu asal-usulnya,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: