Berani Ambil Sikap 'Membangkang' Jokowi Soal Timnas Israel, Nasib Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Makin Jelas: Pemilihnya Sangat Rapuh!
Qodari menilai kekecewaan masyarakat khususnya para pecinta sepak bola tanah air ditumpahkan terhadap Ganjar. Warganet atau netizen ramai-ramai merujak Ganjar di media sosial miliknya.
“Pembatalan kan dilihat sebagai dampak dari penolakan Ganjar Pranowo sebagai salah satu provinsi tuan rumah dari diselenggarakannya Piala Dunia U-20 dan kita lihat memang arah serangan atau arah kemarahan dari penggemar sepak bola dan khususnya netizen itu kepada Ganjar Pranowo,” ucapnya.
Akibatnya, potensi elektabilitas Ganjar Pranowo menurut Qodari tergerus antara 5 persen-10 persen. Pasalnya, penggemar sepak bola Indonesia bisa mencapai 60 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia.
“Saya kira ini bisa sangat serius elektabilitasnya bisa turun mungkin 5 persen sampai 10 persen barangkali karena penggemar sepak bola itu basisnya sangat-sangat luas di Indonesia. Saya kira bisa sampai 60-70 persen penduduk Indonesia itu gemar dengan sepak bola,” urai Qodari.
Namun, kata Qodari, untuk pastinya berapa persen elektabilitas Ganjar Pranowo harus menunggu hasil rilis dari lembaga survei.
Baca Juga: Tak Diundang Hadiri Diskusi, NasDem Sudah Dianggap Oposisi oleh Jokowi: Dukung Anies, Berseberangan!
“Dan, penggemar sepak bola ini biasanya juga fanatik ya mereka ini punya semangat solidaritas yang sangat kuat. Jadi, efeknya mungkin berbeda untuk tema-tema atau isu-isu yang lain. Menurut saya bisa turun sampai 5 persen sampai 10 persen barangkali, tetapi untuk pastinya kita tunggu survei yang akan dilakukan oleh lembaga-lembaga survei,” sambungnya.
Selain kekecewaan dari penggemar sepak bola, Qodari memprediksi elektabilitas Ganjar akan merosot akibat dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowi. Suara dukungan Ganjar, kata Qodari, diyakini berasal dari Presiden Jokowi. Namun, ketika dinilai berlawanan maka suara tersebut akan lari.
“Kenapa elektabilitas Ganjar bisa turun. Satu, berangkat dari asumsi bahwa suaranya Ganjar itu ya notabenya suara Jokowi. Jadi, pemilih-pemilih Jokowi begitu, Jokowi sudah tidak bisa maju lagi mencari alternatif dan itu ada pada diri Ganjar karena sama-sama Jawa Tengah, sama-sama PDI perjuangan dan variabel-variabel lainnya,” tutur Qodari.
"Dalam konteks Piala Dunia U-20 ini, Ganjar posisinya diametral bertentangan dengan Jokowi. Istilah saya itu ya antitesis. Jadi, Ganjar telah menjadi antitesis Jokowi," imbuhnya.
Sementara itu, Qodari melihat basis dukungan terhadap Ganjar masih belum sesolid atau sekuat dukungan kepada Presiden Jokowi.
“Nah mereka lari, karena mereka sesungguhnya adalah pendukungnya Jokowi. Kalau masih ada Jokowi ya mereka pilih Jokowi lagi. Jadi. sebetulnya basis pemilihnya Ganjar itu sangat voletile, sangat cair, rapuh sangat tergantung juga penilaian mereka seberapa jauh Ganjar itu harmoni selaras dengan Pak Jokowi," ujar Qodari.
"Ketika dianggap tidak selaras maka kemudian mereka kecewa dan bisa lari," kata Qodari.(fri/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement