Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Ambil Sikap 'Membangkang' Jokowi Soal Timnas Israel, Nasib Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Makin Jelas: Pemilihnya Sangat Rapuh!

Berani Ambil Sikap 'Membangkang' Jokowi Soal Timnas Israel, Nasib Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Makin Jelas: Pemilihnya Sangat Rapuh! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari angkat suara soal analisis turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo setelah mengeluarkan sikap menolak Timnas Israel. Ia mengatakan perubahan yang akan terjadi akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 itu ada pada dua level. Pertama, pada konstelasi dan kedua pada elektabilitas Capres dan partai politik.

Pada level pertama, Qodari menyebut akan ada perubahan konstelasi terutama formasi peta koalisi yang belakangan ini sudah mulai terlihat.

Hal itu tercermin dari kehangatan hubungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) gabungan Gerindra dan PKB pada acara silaturahmi para Ketua Umum (Ketum) partai pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, kemarin.

"Untuk perubahan konstelasi sudah kita lihat tanda-tandanya kemarin dengan terbentuknya formasi awal koalisi besar di mana terjadi merger politik antara KIB dan KKIR," kata Qodari dalam keterangannya pada Senin (3/4/2023). Menurut Qodari, kehadiran para Ketum partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), minus PDI Perjuangan dan Nasdem memunculkan potensi 3 poros Pilpres 2024.

Baca Juga: Jurus Diam Seribu Bahasa Anies Baswedan Soal Polemik Timnas Israel Dinilai Sudah Sangat Tepat: Dia Tidak Lagi Punya Jabatan Publik!

“Ini kan ibaratnya dua koalisi besar bergabung, yaitu KIB dan KKIR menjadi sangat besar, sehingga implikasinya seperti yang saya sampaikan ke depan berpotensi 3 poros pada Pilpres 2024,” papar Qodari.

Lebih lanjut Qodari mengatakan tiga poros itu ialah pertama Koalisi Kabinet yang tercermin dari merger KIB dan KKIR mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Kedua, Koalisi Perubahan mencalonkan Anies Baswedan dan ketiga poros PDI Perjuangan antara menjagokan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

“Pertama, Koalisi Kabinet, kemudian Koalisi Perubahan dan yang ketiga koalisi atau poros PDI Perjuangan. Nah, calon presidennya ya per hari ini dari koalisi besar (KIB dan KKIR) adalah Prabowo. Kemudian dari Koalisi Perubahan itu Anies, dan dari PDI Perjuangan adalah Ganjar atau Puan Maharani,” ucap Qodari.

Pada level kedua, Qodari menerangkan dampak yang paling signifikan dari pembatalan Piala Dunia U-20, yaitu terhadap elektabilitas capres dan parpol. Qodari berpendapat Ganjar Pranowo sebagai capres sekaligus Gubernur Jawa Tengah mendapatkan respons negatif dari masyarakat karena dianggap sebagai biang keladi batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Mengenai dampak terhadap suara bagi capres dan partai politik, saya kira yang paling menonjol kelihatannya adalah kepada capres khususnya kepada Ganjar Pranowo, karena Ganjar adalah tokoh yang sangat populer. Dalam konteks pembatalan (Piala Dunia U-20) ini yang paling nyata perannya dalam pembatalan tersebut," ucap Qodari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: