Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Nilai Pidato Anas Urbaningrum Bukti bahwa Dirinya Belum Habis dan Akan Bangkit

Pengamat Nilai Pidato Anas Urbaningrum Bukti bahwa Dirinya Belum Habis dan Akan Bangkit Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Anas Urbaningrum memgawali kemerdekaannya dengan menyampaikan pidato yang berapi-api. Analis politik yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai orasi yang dilakukan Anas bertujuan untuk mendeklarasikan bahwa dirinya belum habis dan masih akan terus berjuang.

Anas disebut ingin memperlihatkan bahwa dirinya masih bisa bangkit terutama di dunia politik. Adi mengatakan, awalnya Anas dalam pidatonya ingin menyinggung pihak-pihak yang dianggap terlibat telah memenjarakannya atau dalam tanda kutip melakukan kriminalisasi.

"Jadi bagi Anas, itu adalah satu kriminalisasi. Di mana Anas dirancang, dalam tanda kutip, dimatikan karir politiknya dengan hukuman cukup lama, hampir-hampir 10 tahun. Artinya bagi Anas, bagi pihak-pihak yang sekedar urusan mati karir politiknya, itu tidak benar," kata Adi saat dihubungi belum lama ini.

Baca Juga: Anas Mengaku Jadi Tumbal Penguasa, Kader Demokrat: Kelakuan Pelaku Korupsi Memang Begitu, Sering Merasa Dizalimi

Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya massa simpatisannya yang melakukan penyambutan di Lapas Sukamiskin.

"Jadi, Anas ini secara tidak langsung bisa membuat satu pernyataan yang sebenarnya ditujukan kepada rezim saat itu. Di mana Anas di penjara kepada penegak-penegak hukum saat itu, di mana Anas di penjara. Saya kira di situ poinnya," tuturnya.

Kemudian yang kedua, ia mengatakan, Anas ingin menunjukkan bahwa dirinya masih bisa bangkit. Anas disebutnya ingin membuktikan, jika apa yang selama ini menimpanya tidak lebih dari sekedar pezaliman.

Baca Juga: Tanggapi Bebasnya Anas Urbaningrum, AHY: Nggak Ada Urusannya Sama Saya

"Anas menegaskan bahwa dengan pernyataannya yang terkesan berapi-api, ia ingin menunjukkan Anas ini bangkit, Anas itu boleh di penjara kurang lebih sembilan tahun tapi Anas bangkit gitu," tuturnya.

"Anas akan membuktikan, bahwa yang menimpanya selama ini tak lebih dari sekedar bentuk penzaliman dan kriminalisasi," sambungnya.

Lebih lanjut, Adi menyebut, selebihnya Anas akan kembali ke dunia politik dengan kendaraan Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN.

Baca Juga: Sarkas terhadap Pihak yang Menduga Dirinya Mati Membusuk di Penjara, Anas Urbaningrum: Maaf, Itu Tidak Terjadi

"Paling tidak, Anas sudah masuk ke politik sambil lalu. Anas itu menegoisasi atau mereboisasi hak politiknya yang dicabut gara-gara hukumannya yang cukup berat itu, bahwa kembalinya hak politik Anas kan masih dicabut selama lima tahun sejak dibebaskan," pungkasnya.

Pidato Anas

Sebelumnya, eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menegaskan bahwa dirinya belum selesai meski mendekam lama di Lapas Sukamiskin. Ia kemudian menyinggung soal adanya skenario besar sengaja menjebloskan dirinya ke penjara dan menganggap semuanya selesai.

"Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya dimasukan dalam waktu yang lama di tempat ini menganggap bahwa Anas sudah selesai," kata dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat baru-baru ini.

Ia mengatakan, sebesar dan sehebat apa pun skenario yang dirancang manusia, tidak akan bisa mengalahkan skenario yang disiapkan oleh Tuhan.

Baca Juga: Tuntaskan Masa Tahanan, Anas Urbaningrum Akui Menyiapkan Kejutan untuk SBY

"Skenario boleh besar, boleh kuat, boleh hebat tetapi sehebat apa pun, sekuat apa pun, serinci apa pun, skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya ingin berpikir ke depan dengan sengaja menyampaikan sindiran lewat permohonan maaf.

Adapun di di sisi lain, ia menyampaikan ucapan rasa terima kasihnya atas penuambutan yang dilakukan para loyalisnya di Lapas Sukamiskin. Ia meyakini jika para loyalisnya datang karena adanya ikatan.

Baca Juga: Sambut Bebasnya Anas Urbaningrum, Ferdinand Hutahaean Sampaikan Petuah Ini

"Karena di dalam relung hati yang terdalam itulah kita punya ikatan hati, ikatan batin, ikatan rasa, ikatan komitmen dan merasa bahwa kita ini bukan individu-individu yang bisa berjalan bergerak sendiri-sendiri, tetapi sebagai sebuah jalinan komunitas perjuangan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: