Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecam Aksi Keji Junta Militer Myanmar, Amnesty Internasional: ASEAN Jangan Diam Saja!

Kecam Aksi Keji Junta Militer Myanmar, Amnesty Internasional: ASEAN Jangan Diam Saja! Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amnesty International merespons serangan udara militer Myanmar yang menewaskan banyak sekali warga sipil di sebuah desa di Kotapraja Kanbalu, Kawasan Sagaing, Myanmar. Deputi Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena, mengatakan, serangan yang ditujukan kepada basis-basis oposisi itu terjadi mulai pagi hari tanggal 11 April 2023.

Wirya menuturkan, serangan itu menewaskan setidaknya 53 orang, 40 luka-luka, tetapi jumlah korban jiwa diperkirakan bisa bertambah.

“Serangan udara itu merupakan bentuk kekejian terkini yang dilakukan militer Myanmar atas rakyatnya. Laporan awal tentang serangan ini menyebutkan banyak nyawa warga sipil terenggut,  korban luka, dan rumah-rumah mereka hancur," terang Wirya, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Gempuran Udara Militer Myanmar di Sagain Disorot Dunia, ASEAN Bilang Begini

Dia menilai, serangan udara ini secara ironis dilakukan menjelang peringatan dua tahun dikeluarkannya lima poin konsensus ASEAN atas Myanmar yang nyatanya gagal menghentikan kekejaman militer di sana.  

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa everything is on the right track so far, terkait upaya-upaya yang dilakukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini, termasuk dalam menangani isu Myanmar. 

Namun, serangan udara yang dilakukan militer Myanmar beberapa hari kemudian seakan menunjukkan bahwa mereka tidak mengindahkan upaya yang sedang dilakukan ASEAN dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.     

Baca Juga: PBB Harus Paham, Menlu Retno Ungkap Enam Strategi Indonesia Guna Hentikan Konflik Myanmar

"Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini harus memanfaatkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, sebagai momen untuk mendorong ASEAN mengeluarkan sikap lebih tegas untuk menghentikan kekejaman yang terus dilakukan militer Myanmar terhadap warganya," katanya.

Wirya juga menyampaikan bahwa lima poin konsensus yang telah didorong selama ini jelas tidak dihiraukan oleh junta Myanmar.

Baca Juga: Myanmar Siap-siap, Indonesia dan Singapura Kantongi Strategi Bereskan Konflik

"ASEAN harus segara mendorong upaya baru yang lebih tegas demi menghentikan krisis hak asasi manusia di Myanmar," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: