Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SGN Masih Butuh Lahan Tebu Guna Penuhi Target Swasembada Gula Tahun 2030

SGN Masih Butuh Lahan Tebu Guna Penuhi Target Swasembada Gula Tahun 2030 Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Surabaya -

Guna mencapai swasembada gula di tahun 2030, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Company (SugarCo) akan menggenjot kinerja dalam memproduksi gula nasional. Namun Direktur Utama SGN, Aris Toharisman, mengatakan upaya memenuhi target swasembada tersebut juga harus diimbangi dengan penambahan lahan. 

"Tahun 2030, kami menargetkan pada produktivitas tebu yakni 92 ton/ha, dengan rendemen 8,5 persen, dan produksi gula bisa mencapai 2,2 juta ton-2,4 juta ton, dan ditambah produksi dari swasta 1,5 juta ton hingga 2 juta ton, maka akan tercapai 4,9 juta ton. Target itu sudah melebihi dari kebutuhan gula secara nasional," tegas Aris di Surabaya, Senin (17/4/2023). 

Baca Juga: Penuhi Swasembada Gula Nasional, SGN Sepakati Target 13 juta Ton Tebu di Musim Giling Tahun Ini

Dikatakan Aris, saat ini pihaknya mulai fokus untuk pengembangan lahan tebu Hak Guna Usaha (HGU) yang akan mengelola seluas 670.000 ha dengan jumlah tebu giling hingga 62 juta ton. 

"Saat ini kami masih terus melakukan penambahan lahan. Dari tahun sebelumnya mengelola area seluas 154.000 ha hingga 160.000 ha, saat ini sudah bertambah menjadi 175.000 ha. Lahan itu dari berbagai sumber, pertama dari lahan-lahan HGU PTPN Group," ujarnya. 

Aris menjelaskan, untuk pemanfaatan lahan nontebu, seperti lahan kakau bisa dijadikan lahan tebu. Selain itu, kerja sama ada lahan milik Perhutani, seperti program Agroforesty dan perhutanan sosial yang akan dimanfaatkan petani rakyat untuk tanaman tebu yang jumlahnya belum pasti. 

"Dengan dipegang satu entitas, BUMN gula menjadi satu koordinasi di bawah SGN, maka tidak ada lagi yang namanya persaingan antar PG dalam mendapatkan tebu petani," ungkapnya. 

Sementara untuk target produksi gula tahun ini, Aris menyebutkan SGN akan menargetkan 1 juta ton atau naik dibandingkan produksi dari 36 Pabrik Gula (PG) yang dikelola tahun lalu sebanyak 850.000 ton gula.

Baca Juga: Yuk, Kenali Cara Pengolahan Gula Merah dari Batang Sawit!

Dari produksi gula tersebut, kata Aris, dibutuhkan produksi tebu sebanyak 17,3 juta ton atau meningkat dari produksi tanaman tebu tahun lalu sebanyak 13,7 juta ton. Tahun ini, rendemen tebu juga ditargetkan bisa mencapai 7,3 persen. 

"Sejak resmi melakukan spin-off pada 10 Oktober 2022, SGN memiliki peran yang sangat besar karena menjadi salah satu program strategis nasional yang bukan hanya dari sisi pangan, tapi juga sektor energi dalam hal ini bioethanol," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: