Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wakili Pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani Ungkap Target-target Ekonomi di RAPBN 2024

Wakili Pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani Ungkap Target-target Ekonomi di RAPBN 2024 Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewakili pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2024 di depan DPR.

Dalam kesempatan itu, KEM PPKF yang disampaikan Sri Mulyani itu mempertimbangkan berbagai risiko dan potensi berkelanjutan adanya ekspansi ekonomi nasional tahun depan.

Baca Juga: Bicara Depan Wakil Rakyat, Sri Mulyani Siap Membawa Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,7%

"Indikator ekonomi makro yang akan digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2024 ialah pertumbuhan ekonomi 5,3% hingga 5,7%," kata Sri Mulyani, Jumat (19/5/2023).

Tak hanya itu, dia melanjutkan, inflasi yang berada di kisaran 1,5% hingga 3,5%. Lalu, nilai tukar rupiah Rp14.700 hingga Rp15.300 per USD. Serta, tingkat suku bunga SBN 10 Tahun 6,49% hingga 6,91%.

"Kemudian, harga minyak mentah Indonesia US$75 hingga US$85 per barel, lifting minyak bumi 597 ribu hingga 652 ribu barel per hari, dan lifting gas 999 ribu hingga 1,054 juta barel setara minyak per hari," sambungnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan, dari sisi APBN dengan melihat kinerja pertumbuhan ekonomi, pendapatan negara diperkirakan mencapai antara 11,81% hingga 12,38% dari PDB. 

"Sementara, belanja negara mencapai rentang antara 13,97% hingga 15,01% dari PDB, dan keseimbangan primer diupayakan bergerak menuju positif pada kisaran defisit 0,43% hingga surplus 0,003% dari PDB," lanjutnya.

Di samping itu, untuk mendukung kebijakan APBN 2024 tetap ekspansif, terarah, dan terukur untuk mendukung transformasi ekonomi, defisit direncanakan pada kisaran 2,16% hingga 2,64% dari PDB.

"Upaya untuk mendorong pembiayaan yang hati-hati, kreatif, inovatif, dan berkesinambungan terus dilakukan dengan mengendalikan rasio utang dalam batas yang tetap pruden di kisaran 38,07% hingga 38,97% dari PDB," ujarnya.

Sri Mulyani lalu mengungkapkan sejumlah target akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, yang didukung oleh efektivitas kebijakan fiskal tahun 2024. Pertama, tingkat pengangguran terbuka diturunkan pada tingkat antara 5,0% hingga 5,7%. Lalu, angka kemiskinan terus ditekan pada rentang 6,5% hingga 7,5%.

"Gini ratio diperkirakan terus membaik dengan rentang 0,374 hingga 0,377, dan indeks pembangunan manusia tahun 2024 ditargetkan pada rentang 73,99 hingga 74,02," imbuhnya.

Kemudian, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga terus ditingkatkan pada rentang 105 hingga 108 dan 107 hingga 110.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: