Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Minta Universitas Zhejiang Segera Tindaklanjuti MoU Pembangunan Pusat Riset Tanaman Obat

Luhut Minta Universitas Zhejiang Segera Tindaklanjuti MoU Pembangunan Pusat Riset Tanaman Obat Kredit Foto: Kemenko Marves
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Universitas Zhejiang dan NDRC untuk mengimplementasikan MoU yang ada dan segera melakukan langkah-langkah tindak lanjut.

Beberapa perwakilan dari NDRC dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia telah mengunjungi TSTH2 yang terletak di Sumatra Utara dan berdiskusi dengan IT Del.

Baca Juga: Halalbihalal Kemenko Marves, Luhut Binsar Ingatkan Pentingnya Kerja Sama dan Kebersamaan

Sebelumnya, pada September 2020, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama International Cooperation Center of the National Development and Reform Commission (NDRC) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Konservasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesia.

Perjanjian tersebut melibatkan Universitas Zhejiang dan telah menghasilkan kerja sama penelitian dan peningkatan kapasitas. Untuk memantau kemajuan kerja sama ini, pada Senin (22/5/2023), Luhut melakukan pertemuan dengan Universitas Zhejiang.

Salah satu aspek yang dibahas dalam MoU yang telah ditandatangani sebelumnya adalah pendirian Herbal Center dan pengembangan bidang pertanian melalui Taman Sains Teknologi Herbal Hortikultura (TSTH2) dan Food Estate di Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. NDRC telah menunjuk Universitas Zhejiang sebagai mitra kerja sama dalam hal ini.

"Universitas Zhejiang memiliki keunggulan dalam bidang pertanian dengan adanya universitas dan industri yang unggul. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini dapat mendorong sektor terkait," ungkap Luhut.

Saat ini, pemerintah sedang membangun berbagai fasilitas pendukung untuk TSTH2, seperti laboratorium penelitian pertanian dan tanaman obat, asrama, smart green house, dan peralatan laboratorium.

IT Del, yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Universitas Zhejiang dalam pengelolaan TSTH2. Selain itu, Pusat Asia Tenggara Tsinghua dari Universitas Tsinghua juga akan mendukung peningkatan kapasitas bagi para pelajar dan pendidik.

"Rencana penelitian telah dirumuskan dalam peta jalan. Proposalnya telah dibuat oleh IT Del bersama dengan universitas terkemuka di Indonesia dan beberapa instansi lainnya," tutur Luhut dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).

Dalam proposal tersebut, Indonesia mengajukan penelitian lanjutan tentang pemuliaan genomik dan tanaman, terutama jernang (dragon blood), kunyit, dan kemenyan. Namun, pilihan komoditas dapat didiskusikan lebih lanjut antara kedua belah pihak.

"Kami berharap penelitian ini akan menghasilkan hal-hal yang konkret dan Presiden RI Joko Widodo dapat menandatangani nota kesepakatan di kunjungannya tahun ini," harap Menko Luhut.

Baca Juga: Genjot Investasi ke Indonesia, Luhut Kunjungi Dua Perusahaan Besar di Tiongkok

Sebagai informasi, pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 lalu, Indonesia dan Tiongkok juga telah menandatangani MoU Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Konservasi Tanaman Obat China-Indonesia.

MoU ini ditandatangani oleh Kemenko Marves dan NDRC dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China, Xi Jinping.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: