Platform SDM All-in-One Deel Terima Pembayaran Gaji dengan Kripto
Platform menyeluruh yang mendukung manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk tim global, Deel telah menerima pembayaran gaji karyawan dengan mata uang kripto.
Direktur Komunikasi Asia Pasifik Deel, Antonia Sanda mengatakan terdapat tiga koin kripto yang digunakan untuk pembayaran gaji pekerja, yakni USDC, Ethereum, dan Bitcoin.
“Terdapat tiga koin kripto yang kami gunakan untuk pembayaran (payout), yakni USD Coin (USDC), Ethereum (ETH), dan saya rasa juga Bitcoin (BTC),” ujar Sanda di acara peluncuran Deel Indonesia di Senopati, Jakarta pada Selasa (11/7/2023).
Baca Juga: Batasi Limit Transaksi Harian Stablecoin, MiCA Bisa Hambat Adopsi Kripto
ASEAN Account Executive Deel, Grace Bunardi menambahkan, pembayaran kripto hadir untuk negara-negara yang melegalisasinya.
“Mereka ini hadir di negara-negara yang legal, jadi masing-masing negara memiliki pilihan yang berbeda. Jadi, misalnya pembayaran kripto belum legal di Indonesia, maka opsi kripto juga tidak bisa digunakan oleh perusahaan Indonesia,” jelas Grace.
“Tapi kalau contohnya di Hong Kong atau Singapura yang lebih ramah terhadap kripto, maka pembayaran dengan kripto dapat menjadi opsi,” sambungnya.
Deel selaku platform sumber daya yang didirikan tahun 2019 dan telah hadir di Indonesia selama 1,5 tahun ini cenderung memilih koin yang stabil (stablecoin) untuk kripto.
“Secara umum kami memilih koin yang stabil (stablecoin) seperti USDC, Ethereum, atau Bitcoin yang memiliki flow yang tinggi dibandingkan dengan token lain seperti PEPE Coin,” beber Grace. “Bukan DOGE Coin,” seloroh Sanda, yang kemudian disambut oleh tawa seluruh audiens di ruangan tersebut.
Sanda juga mengambil contoh negara yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran, misalnya Argentina.
“Dan sebagai contoh seperti di Amerika Latin yang memiliki ekonomi yang bagus dan juga terdapat inflasi yang besar, Argentina adalah salah satu contoh yang bagus. Banyak pekerja di Argentina ingin dibayar, baik itu dengan dolar Amerika Serikat atau Bitcoin karena Peso Argentina inflasinya terlalu tinggi. Dan mereka dapat menentukan itu,” ungkap Sanda.
“Jadi, kami menemukan dan menggali bahwa kripto di Amerika Latin adalah opsi yang sangat bagus beserta pasarnya, namun Amerika Latin juga adalah benar-benar menjadi kunci untuk kripto,” tutup Sanda.
Baca Juga: Resmi Hadir di Indonesia, Deel: Pekerja RI Sering Direkrut Perusahaan Singapura hingga AS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement