Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Polmatrix: 81,4 Persen Puas, Publik Ingin Capres Lanjutkan Program Jokowi

Survei Polmatrix: 81,4 Persen Puas, Publik Ingin Capres Lanjutkan Program Jokowi Kredit Foto: Polmatrix Indonesia

"Jokowi telah membentuk standar kemajuan yang sangat tinggi dalam menelurkan program dan mengeksekusinya," tandas Dendik.

Hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi para capres dalam menawarkan gagasan kepada para pemilih.

Baca Juga: Survei Polmatrix: Simulasi Head-to-Head, Prabowo Unggul Telak Atas Ganjar

Anies Baswedan yang paling gencar menyuarakan perubahan mendapatkan dukungan yang kecil dengan selalu pada peringkat ketiga elektabilitas. Belakangan Anies tampak melunak, dengan menyatakan bakal melanjutkan program Jokowi yang dinilai bermanfaat bagi publik.

Di kutub capres yang pro-keberlanjutan, Ganjar Pranowo yang semula dianggap sebagai penerus Jokowi justru mulai berusaha mendiferensiasikan diri. Ganjar mengungkapkan bakal mengoreksi program Jokowi yang dianggap tidak tepat.

Sementara itu, Prabowo Subianto yang disebut-sebut menjadi jagoan Jokowi saat ini menilai ada sejumlah kekurangan khususnya pada bidang pendidikan serta kesehatan ibu dan anak. Prabowo bertekad untuk mencari cara menutup berbagai kekurangan tersebut.

"Dalam arena kontestasi, setiap kandidat berupaya untuk menonjolkan keunggulan masing-masing, termasuk gagasan untuk memperbaiki atau memajukan capaian program yang sudah diletakkan oleh pendahulunya," Dendik menjelaskan.

Kritik, evaluasi, dan koreksi sudah pasti harus dilakukan sesuai dengan identifikasi publik terhadap capres atau partai yang tengah saling unjuk gigi.

"Tetapi capres atau partai harus memperhitungkan opini mayoritas publik yang menginginkan keberlanjutan," tegas Dendik.

Artinya, perbincangan tentang program yang ditawarkan harus berangkat pada basis benchmark yang telah dibuat oleh Jokowi.

Baca Juga: Dekat Jokowi, Elektabilitas Prabowo Makin Jauh Tinggalkan Ganjar

"Publik tak ingin kemajuan yang sudah tercapai bakal diobok-obok atau bahkan diporak-porandakan oleh pemimpin berikutnya," pungkas Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 15-21 Juli 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar +/-2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: