Leap Telkom Digital melalui aplikasi Pasar Digital (PaDi) UMKM juga berperan aktif menjadi fasilitator sekitar 100 ribu-an UMKM di Indonesia dengan puluhan BUMN untuk dapat bertransaksi. Kehadiran PaDi UMKM memberikan banyak manfaat bagi kedua pihak sebab BUMN kerap membutuhkan pasokan alat perkantoran hingga konsumsi rapat, sedangkan UMKM juga membutuhkan pasar lebih luas dari sekadar pasar ritel. Apalagi, saat ini PaDi UMKM sedang memperluas jaringan pasar hingga ke luar BUMN, hal ini tentunya makin membantu UMKM memperluas pasar.
Situasi yang sama terjadi pada layanan mahadata Leap Telkom Digital, yaitu BigBox. Platform ini telah berhasil sinkronisasikan banyak data di berbagai instansi pemerintah kota maupun kabupaten. Bigbox sebagai inovasi internal karyawan berhasil memiliki dari semula 3 karyawan menjadi 150 karyawan. Kondisi pertumbuhan serupa ditemukan pada aplikasi digital Netmonk yang memantau seraya mengelola jaringan internet perusahaan-perusahaan.
Baca Juga: Wujudkan Pendidikan Inklusif, CDC Telkom dan YPT Salurkan Komputer dan Aplikasi ke 10 SLB
Semantara itu, Head of Center For Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (Centris), Pasca Sarjana Universitas Sahid, Jakarta, Dr. Algooth Putranto, menilai, pilihan Telkom di segmen B2B sudah selaras dengan tren desentralisasi ekonomi dengan individu memiliki banyak pilihan dalam bisnis.
"Melalui cara desentralisasi, individu memiliki kesempatan lebih baik meningkatkan pendapatan yang demikian akan membantu mencapai pertumbuhan ekonomi. Saya lihat adaptasi ini sudah tepat mengingat tren kepemilikan dan pengguna smartphone sudah hampir merata di masyarakat khususnya di wilayah Indonesia bagian barat," jelasnya.
Apalagi, ditambah dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang mengikis disparitas antara Indonesia bagian Barat dan Timur, misi Telkom dinilai akan makin cepat terwujud.
"Satu hal yang patut dipuji, upaya Telkom merambah sektor digital ini adalah meningkatkan penyerapan produk-produk dalam negeri. Sudah bukan rahasia jika e-commerce yang saat ini ada didominasi produk murah dari luar negeri sehingga menggeser upaya UMKM yang seharusnya berpihak pada perekonomian yang bersifat lokal," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement