Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Top! Sri Mulyani Bakal Guyur PMN Tambahan ke BUMN, Ini Daftarnya

Top! Sri Mulyani Bakal Guyur PMN Tambahan ke BUMN, Ini Daftarnya Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rencana penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dan rencana pemberian PMN dalam APBN 2024 kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sri Mulyani menyampaikan, pada tahun 2023 direncanakan ada penambahan PMN dalam bentuk tunai sebesar Rp42,8 triliun untuk lima BUMN.

"Tunai dalam bentuk cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp4,5 triliun untuk tiga BUMN, nontunai dalam bentuk konversi piutang APBN 2023 sebesar Rp3 triliun untuk dua BUMN, dan nontunai berupa BMN (Barang Milik Negara) kepada lima BUMN," ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, dikutip Rabu (13/9/2023).

Baca Juga: Pengamat: Komitmen Pemerintah Tuntaskan Restrukturisasi Jiwasraya dengan PMN Dinilai Jadi Langkah Terbaik

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, pada tahun 2024 direncanakan terdapat tiga BUMN penerima PMN yang akan dicairkan di awal triwulan I 2024 dan nantinya akan masuk dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2024.

Sri Mulyani lalu merincikan, lima BUMN yang akan mendapat guyuran PMN tunai di APBN 2023, di antaranya:

1. Hutama Karya senilai Rp28,84 triliun.

2. PT Perusahaan Listrik Negara senilai Rp10 triliun.

3. PT Sarana Multigriya Finansial senilai Rp1,53 triliun.

4. PT Len Industri senilai Rp 1,75 triliun.

5. Perum LPPNPI/Airnav Indonesia senilai Rp 659,19 miliar.

"Hutama Karya tahun 2023 ini kembali mendapatkan PMN yang signifikan yaitu Rp28,8 triliun. PMN ini sekarang dikaitkan dengan kontrak bagi BUMN Hutama Karya menyelesaikan Jalan Tol Sumatera tahap 1 dan tahap 2 untuk ruas Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru," jelasnya.

Sri Mulyani memaparkan, PMN tunai yang berasal dari Cadangan Pembiayaan Investasi direncanakan sebesar Rp4,5 triliun kepada tiga BUMN, yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia, dan PT Bina Karya.

Adapun PMN non-tunai melalui konversi piutang APBN 2023 diberikan kepada dua BUMN, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia senilai Rp2,56 triliun dan PT Len Industri Rp456,25 miliar.

Lebih lanjut, PMN non-tunai dalam bentuk BMN diberikan untuk lima BUMN, antara lain PT Brantas Abipraya, PT ASDP Indonesia Ferry, Perum LPPNPI/Airnav Indonesia, PT Sejahtera Eka Graha, dan PT Pertamina.

Sementara terkait PMN BUMN dalam APBN tahun depan, Sri Mulyani menyebut pencairannya akan dilakukan pada awal tahun, tepatnya di triwulan pertama 2024.

"Di dalam RUU APBN 2024 yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden dalam rapat Panja Asumsi Dasar dan Pendapatan Defisit serta Pembiayaan yang telah dibahas dalam Banggar, kita menyebutkan PMN pada tiga BUMN yang akan dicairkan pada awal tahun 2024 atau triwulan I 2024," terangnya.

Ia menyebut, pencairan PMN di awal tahun dilakukan untuk menjaga kesehatan ketiga BUMN tersebut. "Maka kami mohon untuk bisa dilakukan pembahasan dengan komisi XI karena timing dari PMN ini juga menentukan dari kesehatan dari BUMN-BUMN tersebut," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: