Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Desa Kuwasi di Pulau Obi, Menuju Relokasi yang Menjanjikan

Desa Kuwasi di Pulau Obi, Menuju Relokasi yang Menjanjikan Kredit Foto: Muhamad Ihsan

Juga sudah dibangun jalan menuju ke Pelabuhan. Dari jalan utama terlihat jalan sedang dalam proses clearing, dan laut terlihat kasat mata dari mobil yang kami tumpangi. “Nantinya diharapkan proses penjualan ikan bisa berlangsung di sini, sehinggajaraknya dekat dari pusat bisnis dan perumahan warga,” ujar Gatot, Community Development Manager Harita Group.

Dalam tinjauan Warta Ekonomi, terlihat perumahan yang dimaksud dalam kondisi siap pakai. Mobil rombongan peninjauan memasuki kompleks dalam kondisi cor beton yang mulus. Lebar jalan cukup untuk dilewati mobil secara berlawanan. “Wah, mirip kompleks kelas menengah di Jabodetabek, “ celetuk salah seorang wartawan. Dari yang terlihat dari mobil, luas rumahnya rata-rata sekitar 150 meter persegi.

Baca Juga: Efisiensi Harita Group, Sulap Limbah Menjadi Rumah

Rombongan juga melewat musholla di pinggir kantor kepala desa, gereja, serta masjid. Selain jalanan beton, saluran pembuangan air serta septic tank yang sedang dipasang terlihat kasat mata.

“Saat ini Perda (peraturan daerah) Halmahera Selatan untuk relokasi ini sudah ada,” ujar Stevi. Hanya saja, lanjutnya, belum ada juknis (petunjuk teknis) nya. Nah, berdasarkan peraturan tersebut, maka mereka yang berhak mendiami perumahan tersebut adalah penduduk yang memiliki KTP Desa Kuwasi.

Sebagai pelengkap ekosistem kehidupan di desa tersebut, Harita Group juga sudah menyiapkan sekitar 4 hektare lahan untuk pertanian dan peternakan. Di tanah tersebut sedang dikembangkan berbagai jenis pertanian, seperti sayur mayur, buah-buahan, serta peternakan. “Hanya saja pengembangannya membutuhkan waktu,” cerita Gatot.

Yang dimaksud Gatot adalah adanya tahap demi tahap yang harus dilalui, agar ada harmonisasi antara pertanian dan peternakan yang dibangun dengan alam sekitar. “Misalnya saja ada cerita kambing yang dimakan ular,” ujar Gatot. Setelah sadar dengan kondisi tersebut, maka dibuatkan kandang yang bisa melindungi kambing-kambing yang ada dari terkaman ular.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Harita Nickel Gencar Berdayakan Petani

Tentunya berbagai pengalaman ini yang akan dijadikan panduan dalam pengembangan selanjutnya. Gatot yakin dengan langkah-langkah yang dilakukan dengan penuh perhitungan ini, maka kehidupan warga di Desa Kuwasi baru ini akan sangat menjanjikan.###

Penulis : Muhamad Ihsan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: