DPR hingga Pengamat Apresiasi Keberhasilan Menteri Bahlill yang Raih Penghargaan Tokoh Pendorong Investasi
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Pendorong Investasi Nasional dalam Detik Awards 2023.
Kinerja cemerlang Bahlil mampu mencetak sejarah dengan kenaikan investasi yang sangat signifikan dan mampu melampaui target investasi setiap tahunnya yang diperintahkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid mengapresiasi torehan prestasi Menteri Bahlil dan mengakui kerja konkretnya mampu menumbuhkan investasi di Indonesia secara signifikan.
“Bagus dan saya setuju,” kata Abdul Wahid singkat dalam keterangannya, Minggu (24/9).
Selain apresiasi dari DPR, hal serupa juga disampaikan Direktur Eksekutif Center for Research on Ethics Economics and Democracy (Creed), Yoseph Billie Dosiwoda yang mengatakan bahwa di bawah pimpinan Menteri Bahlil, Indonesia memiliki potensi nyata untuk meraih prestasi luar biasa di bidang investasi.
"Saya sangat yakin bahwa bagi Bahlil ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi hasil kerja keras dan pencapaian seluruh pemangku kepentingan di sektor investasi. Ini adalah bonus dari arahan Pak Jokowi yang telah menjadi 'pembantunya' di Kementerian Investasi dan BKPM," kata Yoseph.
Menurut Yoseph, kinerja Menteri Bahlil tidak sekadar tentang mencapai angka yang sudah ditargetkan, tetapi lebih pada bagaimana investasi tersebut akan berdampak pada kepentingan publik, terutama terkait penyerapan tenaga kerja.
Ia meyakini meski tahun 2023 ini sudah memasuki tahun politik, Yoseph percaya investasi akan tetap tumbuh positif.
"Momentum ini juga terjadi menjelang tahun politik, yang kebetulan bersamaan dengan upaya pemulihan pasca pandemi," ujarnya.
Lanjut Yoseph mengatakan, pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah menghambat investasi tak terkecuali di Indonesia selama periode 2020-2022.
Namun, kata Yoseph, di saat negara lain masih berjuang menumbuhkan ekonomi dan meraih kepercayaan dari investor, di dalam negeri dengan tangan dingin Menteri Bahlil mampu bergerak cepat menggenjot investasi dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Ini bukan soal politik, melainkan bagaimana kita melihat niat baik dalam kinerja murni Bahlil," ungkapnya.
Dikatakan Yoseph, dalam usaha keras Menteri Bahlil untuk mencapai target investasi sebesaar Rp. 1.400 triliun di tahun 2023 ini pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Tetapi, dirinya mengakui hal ini akan dapat dilalaui dengan baik Menteri Bahlil demi meningkatkan ekonomi nasional dan khususnya ekonomi masyarakat Indonesia.
"Jika kita mencapai target tersebut, akan lebih baik daripada hanya sekadar melebihi angka Rp 1.400 T, catatan penting yang harus dijaga dengan baik oleh Pak Bahlil selama sisa masa jabatannya hingga 20 Oktober 2024," jelasnya.
Lebih jauh Yosep mengucapkan prestasi Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM akan menjadi benchmark bagi sektor investasi Indonesia. Meskipun tantangan besar menghadang, dengan niat baik, kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai target investasi yang mengesankan ini.
"Yang paling penting adalah memastikan bahwa investasi tersebut benar-benar memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi perkembangan ekonomi negara ini ke depannya," pungkasnya.
Diketahui Menteri Bahlil meraih penghargaan ini tak lepas dari kerja keras Menteri Bahlil dalam menggenjot realisasi investasi di Indonesia yang signifikan.
Sebagai catatan, pasca menjabat sebagai Menteri Investasi/BKPM telah mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Bahkan, angka tersebut meroket 34 persen dari realisasi investasi di 2021. Ini merupakan pertumbuhan investasi terbesar sepanjang sejarah republik Indonesia.
Kinerja positif dari Menteri Bahlil pun berlanjut. catatan paling anyar yakni triwulan II-2023 realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 349,8 triliun. Adapun total realisasi investasi dari periode Januari-Juni 2023 mencapai Rp 678,7 triliun atau 48,5 persen dari target Rp 1.400 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement