Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM dalam Bahaya, Kaspersky Ungkap Empat Ancaman Siber Teratas di 2023

UMKM dalam Bahaya, Kaspersky Ungkap Empat Ancaman Siber Teratas di 2023 Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri

Ketiga adalah backdoors. Ancaman yang umum ini merupakan salah satu jenis malware paling berbahaya karena, begitu mereka menembus perangkat korban, itu akan langsung memberikan kendali jarak jauh kepada penjahat siber. 

Para penjahat siber dapat menginstal, meluncurkan dan menjalankan program tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna. Setelah diinstal, backdoors dapat diinstruksikan untuk mengirim, menerima, mengeksekusi dan menghapus file, mengambil data rahasia dari komputer, mencatat aktivitas, dan banyak lagi.

Baca Juga: UMKM Lokal Digempur TikTok Shop, Ekonom Usul Naikkan Pajak E-commerce

Keempat adalah not-a-virus. Ancaman ini berupa aplikasi yang terinstal tidak sengaja di perangkat dan diberi label “bukan virus” atau not-a-virus oleh antivirus. Meski tidak berbahaya, namun perilakunya mengganggu, bahkan juga bisa berbahaya suatu hari karena dapat menyelinap ke perangkat yang tidak disadari pengguna. 

Melalui ancaman ini, penjahat siber berupaya mengirimkan malware ini dan malware lainnya serta perangkat lunak yang tidak diinginkan ke perangkat karyawan dengan menggunakan cara apa pun yang diperlukan, seperti eksploitasi kerentanan, email phishing, dan pesan teks palsu. Bahkan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan bisnis, seperti tautan (link) YouTube, dapat digunakan untuk menargetkan UMKM, karena karyawan mereka sering kali menggunakan perangkat yang sama dalam bekerja dan urusan pribadi.

Salah satu metode yang sering digunakan untuk meretas ponsel cerdas karyawan adalah dengan menggunakan metode “smishing” (kombinasi SMS dan phishing). Korban menerima tautan melalui SMS, WhatsApp, Facebook Messenger, WeChat atau aplikasi perpesanan lainnya. Jika pengguna mengklik link tersebut, kode berbahaya diunggah ke sistem.

Tiong juga menambahkan, berdasarkan laporan ketahanan siber Kaspersky pada tahun 2022, empat dari 10 perusahaan mengakui bahwa insiden keamanan siber akan menjadi krisis besar bagi bisnis mereka, yang hanya dapat digantikan oleh penurunan penjualan atau bencana alam. Menurutnya, krisis keamanan siber juga akan menjadi jenis krisis tersulit kedua yang harus dihadapi setelah “penurunan penjualan secara drastis.”

“Keamanan siber adalah sesuatu yang harus ditanggapi dengan serius oleh UMKM di Asia Tenggara, dan kami hadir untuk membantu memetakan perjalanan dalam membangun bisnis yang lebih aman bagi mereka dan pelanggan mereka,” tambah Yeo.

Baca Juga: Hashtag #KamiUMKMdiTikTok Trending di Media Sosial

Untuk itu, pakar Kaspersky menyarankan UMKM untuk memiliki konsep pertahanan komprehensif yang melengkapi, menginformasikan, dan memandu timnya dalam perjuangan mereka melawan serangan siber paling canggih dan tertarget seperti platform Kaspersky Extended Detection and Response (XDR).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: