Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulyanto Tolak Ide Pemerintah Gunakan APBN untuk Pensiunkan PLTU

Mulyanto Tolak Ide Pemerintah Gunakan APBN untuk Pensiunkan PLTU Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta Pemerintah tidak terburu-buru nonaktifkan sejumlah PLTU untuk diganti dengan sumber energi hijau di saat pendanaan dari negara donor belum jelas.

Ia mengingatkan kepada pemerintah untuk jangan mau didikte negara asing apalagi sampai mengalokasikan APBN untuk melaksanakan program pensiun dini PLTU ini.

“Kita berharap negara maju/donor yang berjanji membantu suntik mati (early retirement) PLTU melalui skema JETP (just energy transition partnership), tentang pendanaan murah, dapat menepati komitmennya,” ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (24/10/2023). 

Baca Juga: PLN Paparkan Skenario Transisi Energi Menuju NZE 2060

Namun, sampai hari ini komitmen tersebut tidak kunjung diwujudkan, bahkan wacana yang berkembang adalah perubahan dari skema pendanaan murah menjadi skema dengan bunga komersil.

“Artinya, kita tidak dapat mengharapkan komitmen bantuan dari negara donor tersebut. Mungkin mereka juga masih sibuk mengurusi urusan domestik mereka masing-masing,” ujarnya. 

Mulyanto meminta agarPemerintah jangan sesumbar menggunakan sumber APBN untuk mendanai pensiun dini PLTU, apalagi untuk PLTU milik swasta karena akan memberatkan keuangan negara.

“Kalau negara maju saja tidak berkomitmen dalam program energi hijau dan dukungan pendanaan yang mereka janjikan, kenapa kita mau saja didikte untuk memensiunkan dini PLTU yang masih ekonomis,” ungkapnya.

Mulyanto menambahkan kita harus mengevaluasi secara sungguh-sungguh program suntik mati PLTU tersebut, jangan sampai merugikan kepentingan nasional.

Baca Juga: Gelorakan Energi Gas, Sinergi Pemerintah Sukses Ringankan Beban Petani

“Kita tidak ingin APBN kita yang langka ini digelontorkan untuk menghapus aset PLTU yang masih bernilai. Banyak pos-pos pembangunan lain yang membutuhkan alokasi prioritas pendanaan APBN, baik terkait sektor pendidikan, kesehatan maupun pangan,” ucapnya. 

Mulyanto menambahkan penggunaan APBN untuk suntik mati PLTU ini bukanlah program yang layak untuk mendapat prioritas alokasi.

“Kita tunda pun tidak ada masalah,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: