Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontrak Jangka Panjang Maskapai Penerbangan Hingga Bangun Wisma Haji di Saudi, Begini Jurus Ganjar Pranowo Buat Biaya Haji Terjangkau

Kontrak Jangka Panjang Maskapai Penerbangan Hingga Bangun Wisma Haji di Saudi, Begini Jurus Ganjar Pranowo Buat Biaya Haji Terjangkau Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo membeberkan pandangannya mewujudkan biaya haji yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia.

Hal ini disampaikan saat dialog publik bersama capres-cawapres edisi kedua di mana Ganjar Pranowo-Mahfud MD dapat kesempatan berbicara di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/11/23).

Menurut Ganjar, Haji dan Umrah selain sisi spiritual juga ada sisi perekonomian yang tak bisa dikesampingkan.

“Bagaimana kita meningkatkan kualitas dan kuota haji dengan harga paling terjangkau? Kami bicara dengan para ekonom, kami bicara bagaimana ekonomi yang gede minta ampun yang masyarakat kita tidak hanya haji tapi umrah, bahkan mereka utang bank dan menjual aset dengan segala cara mereka inginkan,” jelas Ganjar dalam pemaparan materinya, dilihat dari kanal Youtube UMJ, Kamis (23/11/23).

Baca Juga: Ketimpangan Indonesia Makin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Beber Hal Mencengangkan!

Ganjar menyebut beberapa hal yang bisa dilakukan agar biaya haji bisa terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Salah satu yang ia dorong adalah kontrak jangka panjang dengan maskapai penerbangan.

Menurut Ganjar, dengan kontrak jangka panjang maskapai penerbangan, maka akan ada harga yang lebih kompetitif dan bisa terjangkau masyarakat terkait biaya haji.

“Kenapa kita tidak melakukan kontrak jangka panjang untuk maskapai haji dari awal kita mesti dapat harga yang paling kompetitif,” ungkapnya.

Langkah lain yang Ganjar dorong adalah pembangunan Wisma Haji-Umrah Indonesia di Arab Saudi. Ganjar meyakini hal ini bisa menghemat biaya haji yang dikeluarkan masyarakat. Sisi lainnya adalah ada potensi perekonomian di mana bisa dibuka untuk penginapan jemaah dari negara lain saat umrah.

Menurut Ganjar dengan konsep seperti ini uang yang dikeluarkan masyarakat pada dasarnya akan kembali ke Indonesia dan memperkuat ekonomi.

“Kenapa kita tidak buat wisma haji umrah Indonesia di Mekah dan Madinah? Uang itu akan kembali,” ungkapnya.

Ia pun menyinggung pengalamannya mengetahui salah satu sistem wisata di China di mana mereka membuat aplikasi wisata untuk kunjungan ke Bali. Dalam aplikasi tersebut lengkap diberi panduan toko mana yang harus dikunjungi, ternyata toko itu menyediakan barang buatan China. Artinya perekonomian yang terjadi akan kembali ke mereka juga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: