Bukan tidak mungkin, warisan program Jokowi akan dihitung ulang berdasarkan sikap partai-partai pengusung, dan Ganjar hanya akan mengikuti garis partai ketimbang bertindak dengan wawasannya sendiri.
“Lebih-lebih dengan kubu Anies yang sejak awal menggaungkan perubahan, meskipun kini wacananya pelan-pelan meredup,” terang Andreas. Koalisi Perubahan pengusung Anies kini didominasi partai-partai dari pemerintah, setelah Demokrat bergabung mendukung Prabowo.
Baca Juga: Haikal Hassan Curhat Namanya Dicoret oleh Pengurus Masjid Imbas Dukungan ke Prabowo
Makin tegasnya arah dukungan Jokowi juga membangkitkan reaksi sangat keras dari kubu PDIP dan Ganjar. “Serangan mulai dari soal politik dinasti, pengkhianatan keluarga Jokowi, hingga kebijakan pemerintah terus dilancarkan oleh elite PDIP dan koalisi,” ujar Andreas.
Perpecahan antara Jokowi dan PDIP pun tak terhindarkan, setelah keduanya seiring sejalan sejak Jokowi menjabat walikota Solo pada 2005 silam. “Dukungan Jokowi terhadap Prabowo juga memanaskan hubungan PDIP dan Gerindra yang naik turun sejak 2009,” kata Andreas.
Sebagai sesama oposisi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, PDIP berkoalisi dengan Gerindra pada Pilpres 2009 dan Pilkada DKI Jakarta 2012. Keduanya pecah dan berhadap-hadapan pada dua kali pemilu, yaitu 2014 dan 2019.
Rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo dibuktikan dengan bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan. Kini dengan ketegangan antara Jokowi dan PDIP, praktis Gerindra kembali berseberangan dengan PDIP dalam konstelasi Pilpres 2024.
Praktis Jokowi sekarang banyak bersandar kepada Gerindra dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Prabowo-Gibran menjadi pasangan yang dinilai paling mampu mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” pungkas Andreas.
Baca Juga: Wadas Melawan Bantah Telah Mendukung Prabowo-Gibran
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 25-30 November 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement