Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Bakal Lawan 'Ordal' dengan Meritokrasi di Rekrutmen Petugas Haji

Anies Baswedan Bakal Lawan 'Ordal' dengan Meritokrasi di Rekrutmen Petugas Haji Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berkomitmen membenarkan proses rekrutmen Petugas Haji sesuai ketentuan meritokrasi.

Hal ini menanggapi masih adanya orang dalam alias Ordal dalam penentuan Petugas Haji di Indonesia.  

"Ini problem memiliki ordal. Ini  perubahan yang kita bawa mengembalikan perubahan dari koneksi ke meritokrasi," kata dia saat menjadi narasumber kegiatan dialog Semua Bisa Haji, dipantau dari yutub Aksanation, Kamis (8/2). 

Sebelumnya dalam kegiatan dialog Semua Bisa Haji salah satu peserta bertanya kepada Anies. Dalam ketentuan Petugas Haji ada perubahan di mana bisa merekrut Non-ASN. Namun menjadi celah untuk terlibat sebagai Petugas Haji mengandalkan koneksi di dalam instansi terkait. 

 Dengan persoalan tersebut, Anies menegaskan kembali hal ini harus dibenarkan. Tujuannya, memberikan kesempatan yang adil bagi yang berprestasi.

Baca Juga: Soal Kegiatan Anies Saat Masa Tenang Kampanye, Ini Kata Jubir AMIN

"Sehingga kesempatan itu diberikan ke siapapun kepada mereka yang berprestasi bukan kepada mereka yang punya koneksi," ujarnya. 

Anies sendiri mengaku pernah merasakan pengalaman yang janggal ini ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta.  Ia menyebutkan pernah mempertanyakan beberapa hal kenapa bisa ada petugas haji yang tidak kompeten.

"Saya merasakan itu ketika di DKI, petugas haji yang mayoritas, fine. Tapi selalu ada Petugas Haji  yang kalau kita baca bisa apa enggak jadi petugas haji. Ada pernyataan bisa gak jadi petugas haji? Iya, iya, masuk kok bisa?," katanya. 

Anies pun menyoroti ihwal transparansi rekrumen. Ia mengatakan jika rekrumen dilakukan transparan maka tidak akan manipulasi. Hal ini juga mendorong pengawasan. 

"Sudah saatnya ini dibuka menjadi transparan, apa sih lawannya dari manipulasi? Lawannya transparansi.  Ketika dibuka transparan, siapa yang bertugas, potensinya apa, latarbelakangnya apa, maka publik akan mengawasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: