“Pastikan adanya pembagian peran antara pusat dan daerah secara proporsional, dalam rangka membangun ketangguhan dan kemandirian masyarakat dan mengurangi risiko bencana di masa mendatang,” pesannya.
Sementara untuk strategi kelima, Wapres pun mengingatkan terkait pentingnya penyusunan rencana pembiayaan kegiatan penanggulangan bencana secara integratif dan tidak tumpang tindih. Sebab, seluruh penanganan dampak bencana memerlukan anggaran yang tidak kecil dan banyaknya pihak terkait dalam kolaorasi penanganannya di lapangan.
Baca Juga: Pisah Jalan dengan PDIP di Pilpres, Approval Rating Jokowi Disebut Masih Tinggi
“Saya minta skema pembiayaan penanggulangan bencana dijalankan untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. Salah satunya bisa dilakukan melalui pendayagunaan Dana Bersama Penanggulangan Bencana untuk daerah, yang disesuaikan dengan tingkat risikonya,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa dampak perubahan iklim menjadi salah satu faktor kompleks pada dampak bencana.
“Untuk itu, respon cepat dan ekosistem aksi dini dalam penanganan menjadi kebutuhan penting di masyarakat,” urainya.
Hadir dalam acara ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Tri Handoko, Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin, para Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, M. Imam Azis, Robikin Emhas, Arif Rahmansyah Marbun, dan Guntur Iman Nefianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement