Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Kota Indonesia Masuk Daftar Smart City Index 2024

Tiga Kota Indonesia Masuk Daftar Smart City Index 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi

IMD Smart City Index 2024 juga melaporkan peringkat sejumlah kota di Asia Tenggara. Daftar berikut membandingkan kota-kota cerdas Asia Tenggara diurutkan dari peringat tertinggi hingga terendah serta perubahan peringkat dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pemerintah Iming-Imingi ASN Dapat Tunjangan Khusus ini Biar Mau Pindah ke IKN

  1. Singapura peringkat 5 naik 2 peringkat.

  2. Kuala Lumpur, Malaysia, peringkat 73, naik 16 peringkat.

  3. Bangkok, Thailand, peringkat 84, naik 4 peringkat.

  4. Hanoi, Vietnam, peringkat 97, naik 3 peringkat.

  5. Jakarta, Indonesia peringkat 103 turun 1 peringkat.

  6. Ho Chi Minh City, Vietnam, peringkat 105, turun 2 peringkat.

  7. Medan, Indonesia, peringkat 112, sama dengan tahun lalu.

  8. Makassar, Indonesia peringkat 115 turun 1 peringkat.

  9. Manila, Filipina, peringkat 121, turun 6 peringkat.

Lewat indeks ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi kota-kota dunia untuk membangun smart city yang mampu memperbaiki kualitas hidup warga. Laporan ini disusun dengan menggabungkan sejumlah data keras dan survei warga. Hasilnya, IMD Smart City Indeks menyajikan laporan mendalam mengenai profil smart city dari 142 kota dunia, termasuk Indonesia. 

“Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan,” tambahnya.

Laporan IMD Smart City Indeks memiliki tujuan konstruktif dengan mengambil sampel untuk mewakili tiap wilayah untuk mendorong keterwakilan regional. IMD lantas memberi peringkat ke-142 kota tersebut untuk membantu pengembangan kota pintar.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa, di masa depan, kota pintar fokus memperhatikan manusia (human-centric) yang hidup didalamnya dan merangkul semua kalangan (inklusif). Untuk itu, pengukuran yang digunakan dalam laporan ini mempertimbangkan faktor teknologi dan manusia di perkotaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi 'Rayu' Bos Apple Investasi Smart City di IKN

Kota pintar dirancang agar memiliki teknologi maju, berkontribusi pada kualitas hidup manusia yang tinggal didalamnya, mendorong kelestarian lingkungan, dan membuka kesempatan dan kesetaraan bagi penduduknya. Oleh karena itu, kota-kota perlu memastikan bahwa kelompok marginal seperti penyandang disabilitas, lansia, kelompok minoritas, UMKM, dan startup mendapat dukungan yang memadai.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: