Iqbal menjelaskan bahwa roadshow edukasi tentang kripto ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Hal ini sejalan dengan tren peningkatan minat terhadap kripto di Indonesia. Tercatat hingga saat ini di Indonesia, sudah ada 19,75 juta orang yang berinvestasi di kripto.
Baca Juga: Tingginya Harga Bawang, KPPU Sidak 2 Pasar Tradisional di Medan
"Kami melihat potensinya akan semakin besar ke depannya. Saat ini, jumlah investor kripto masih sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia. Maka dari itu, kami aktif melakukan edukasi. Tahun lalu, Tokocrypto telah mengunjungi lebih dari 30 kota dengan 27 ribu peserta yang mengikuti seminar edukasi kami," tutur Iqbal.
Iqbal juga memprediksi bahwa potensi perkembangan investasi kripto akan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang perkembangan kripto, seperti program BLK. Secara keseluruhan sudah ada 35 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang berlisensi di Indonesia, termasuk Tokocrypto, yang diawasi oleh Bappebti. Berdasarkan UU P2SK terbaru, mulai tahun 2025 aset kripto akan langsung diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Kemendagri Minta Pemprov Segera Lakukan Persiapan untuk PON Aceh-Sumut
"Dari asosiasi, kegiatan ini adalah agenda rutin setiap tahun. Dari Tokocrypto sendiri, kami juga mengadakan program offline rutin ke kota-kota di seluruh Indonesia. Ada juga platform Tokocrypto Academy yang bisa diakses secara online, kapan saja dan di mana saja, secara gratis. Sudah tersedia lebih dari 300 modul tentang kripto. Siapa pun bisa belajar dengan mudah karena fitur-fiturnya sudah tersedia dalam bahasa Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement