Tokocrypto berkomitmen untuk meningkatkan literasi finansial dan pengetahuan investasi, serta memperkenalkan teknologi blockchain kepada masyarakat Indonesia. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan mengadakan program edukasi dan literasi keuangan dan aset kripto di Medan, Sumatra Utara.
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal mengatakan, rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengelola keuangan dan aset kripto, ditambah dengan tingkat literasi pendidikan yang masih rendah, rentan menimbulkan kerugian di masyarakat. Sejumlah tantangan dalam upaya peningkatan literasi keuangan muncul dari faktor seperti kondisi geografis yang berjauhan, akses internet yang belum merata, hingga kesenjangan pada tingkat pendidikan dan ekonomi serta indeks literasi keuangan. Semua ini membuat upaya mengedukasi masyarakat tentang keuangan digital menjadi lebih kompleks.
Baca Juga: Warnai Ramadan, Aktivitas Trading Pengguna Tokocrypto Naik 20%
"Tokocrypto menyadari tantangan-tantangan ini, dan kami berkomitmen untuk terus berusaha mengatasinya. Melalui berbagai program edukasi yang kami selenggarakan, termasuk Bulan Literasi Kripto, kami berharap dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan kepada masyarakat agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan teknologi kripto dengan bijak," katanya dilansir Selasa (21/5).
Menurut Iqbal, kunci bagi para pemula yang ingin berinvestasi di kripto adalah untuk memfilter arus informasi yang berkembang sangat pesat saat ini. Selain itu, mereka perlu mencari sumber informasi yang terpercaya dan belajar secara terus-menerus untuk memahami dasar-dasar teknologi dan pasar kripto. Dengan demikian, para investor pemula dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko yang terkait dengan investasi kripto.
"Kendalanya adalah karena informasi yang beredar sangat banyak, sehingga pemula membutuhkan pendampingan untuk memfilter informasi tersebut agar dapat membedakan mana yang benar dan relevan. Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat menghindari kesalahan umum dalam investasi kripto dan membuat keputusan yang lebih bijak dan berdasarkan informasi yang akurat," jelas Iqbal.
Iqbal mengatakan bahwa kegiatan Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) di Medan merupakan acara keempat dalam rangkaian tersebut, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai aset kripto, terutama terkait regulasi dan pengembangan kripto di Indonesia.
Baca Juga: Efek Pergerakan Bitcoin, Margin Keuntungan Reku Tembus 50%
"Kami juga membahas proyeksi masa depan kripto di Indonesia, intinya memberikan edukasi lengkap tentang aset kripto. Animonya luar biasa di Medan, dengan 300 peserta yang mendaftar," kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan bahwa roadshow edukasi tentang kripto ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Hal ini sejalan dengan tren peningkatan minat terhadap kripto di Indonesia. Tercatat hingga saat ini di Indonesia, sudah ada 19,75 juta orang yang berinvestasi di kripto.
Baca Juga: Tingginya Harga Bawang, KPPU Sidak 2 Pasar Tradisional di Medan
"Kami melihat potensinya akan semakin besar ke depannya. Saat ini, jumlah investor kripto masih sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia. Maka dari itu, kami aktif melakukan edukasi. Tahun lalu, Tokocrypto telah mengunjungi lebih dari 30 kota dengan 27 ribu peserta yang mengikuti seminar edukasi kami," tutur Iqbal.
Iqbal juga memprediksi bahwa potensi perkembangan investasi kripto akan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang perkembangan kripto, seperti program BLK. Secara keseluruhan sudah ada 35 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang berlisensi di Indonesia, termasuk Tokocrypto, yang diawasi oleh Bappebti. Berdasarkan UU P2SK terbaru, mulai tahun 2025 aset kripto akan langsung diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Kemendagri Minta Pemprov Segera Lakukan Persiapan untuk PON Aceh-Sumut
"Dari asosiasi, kegiatan ini adalah agenda rutin setiap tahun. Dari Tokocrypto sendiri, kami juga mengadakan program offline rutin ke kota-kota di seluruh Indonesia. Ada juga platform Tokocrypto Academy yang bisa diakses secara online, kapan saja dan di mana saja, secara gratis. Sudah tersedia lebih dari 300 modul tentang kripto. Siapa pun bisa belajar dengan mudah karena fitur-fiturnya sudah tersedia dalam bahasa Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement