Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Ungkap Potensi Besar Cekungan Migas Indonesia: 53% Belum Dieksplorasi

Pemerintah Ungkap Potensi Besar Cekungan Migas Indonesia: 53% Belum Dieksplorasi Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Maompang Harahap menyampaikan Indonesia memiliki 128 cekungan migas. 53% atau 68 diantaranya belum pernah dieksplorasi sama sekali.Potensi besar ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

”Angka-angka ini menunjukkan potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor," ujar Maompang di Jakarta, Kamis (9/8/2024).

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Rahasia Genjot Produksi Minyak 1 Juta Barel Sehari

Cekungan yang belum terjamah ini diperkirakan menyimpan cadangan minyak sebesar 2,41 miliar barel, dengan masa produksi mencapai 11 tahun. Sementara itu, cadangan gas bumi diperkirakan mencapai 35,3 triliun cubic feet (TCF) dengan masa produksi sekitar 15 tahun.

Maompang juga menyebutkan bahwa pada periode 2027 hingga 2028, diproyeksikan terjadi peningkatan produksi gas bumi yang signifikan dari lapangan-lapangan seperti Geng North, IDD Gandang Gendalo, dan Andaman. Geng North diperkirakan akan menambah produksi sebesar 1.000 MMSCFD dengan cadangan mencapai 4,1 TCF, dan lapangan ini dijadwalkan mulai berproduksi pada tahun 2027.

IDD Gandang Gendalo ditargetkan dapat memproduksi 517 MMSCFD dengan cadangan 6,3 TCF. Sementara lapangan Andaman, meski masih dalam tahap eksplorasi, diperkirakan memiliki potensi produksi sebesar 527 MMSCFD dengan cadangan sekitar 10 TCF.

Meskipun prospek ini terlihat cerah, Maompang mengingatkan bahwa pengembangan lapangan gas baru akan dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk perizinan, ketersediaan infrastruktur, dan fluktuasi harga energi global. 

Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah dan perusahaan migas sangat diperlukan untuk melakukan pengeboran eksplorasi, termasuk Targeting Giant Prospect dengan rata-rata 54 sumur per tahun, serta kerjasama dengan perusahaan migas internasional seperti EOG Resources dan CNPC.

Baca Juga: Hari Pertama SCM Summit 2024, SKK Migas Catat 10 PJBG Senilai Rp18,9 Triliun

"Diharapkan eksplorasi lebih lanjut di cekungan ini akan menemukan cadangan migas baru, yang akan meningkatkan produksi migas nasional dan memperpanjang masa depan industri migas Indonesia," tutup Maompang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: