Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Beberkan Kunci Panen Optimal, Apa Saja?

Kementan Beberkan Kunci Panen Optimal, Apa Saja? Panen raya beras | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan bahwa pemilihan benih berkualitas adalah kunci utama dalam mencapai panen optimal sekaligus langkah strategis yang menentukan keberhasilan dalam budidaya pertanian.

"Benih yang berkualitas tinggi adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang optimal guna mewujudkan swasembada pangan nasional," kata Sudaryono dalam keterangan di Jakarta, Selasa, (24/9/2024).

Baca Juga: Kementan: Kemitraan dalam Usaha Perkebunan Sawit Harus Saling Menguntungkan dan Bertanggung Jawab

Salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan), kata Mas Dar, sapaan akrabnya, adalah pengelolaan produksi benih atau bibit terstandar melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP).

Menurut dia, BSIP memainkan peran penting dalam memastikan benih yang digunakan untuk berbagai program pemerintah memenuhi standar kualitas yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan kontribiso maksimal terhadap peningkatan hasil produksi.

Pihaknya juga mmeberikan perhatian khusus pada proses seleksi dan pengelolaan benih dengan cara melibatkan berbagai lembaga yang memiliki kompetensi di bidang tersebut seperti BSIP Kementan dan PT Sang Hyang Seri (SHS) yang merupakan BUMN yang bergerak di bidang produksi benih.

Adapun PT Sang Hyang Seri (SHS) merupakan anggota BUMN Holding Pangan ID Food berencana untuk menjadikan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat sebagai pusat perbenihan terbesar di Indonesia.

“Dengan total lahan 3.156 hektare yang dikelola melalui kemitraan dengan petani, SHS memiliki 42 pabrik benih padi yang mampu memproduksi 136 ribu ton benih padi per tahun,” jelasnya.

Baca Juga: Kementan Ingin Sawit Rakyat Maju dengan Benih Unggul

Perusahaan milik negara tersebut, kendati mencakup hampir setengah dari kebutuhan nasional yang mencapai 300 ribu ton untuk 12 juta hektare sawah, juga mengelola laboratorium gene bank dengan lebih dari 1.500 varietas dan galur padi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: