PDIP Bicara soal Perubahan Sikap Politik, Apakah Gabung Pemerintahan Prabowo?

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli berbicara mengenai perubahan sikap politik partainya pada pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Guntur Romli mengatakan hingga kini PDIP belum memutuskan apakah akan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak.

Baca Juga: Benarkah Kabar 3 Kader PDIP Akan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo?

"Dan juga soal perubahan sikap politik PDI Perjuangan apakah bergabung dalam pemerintahan sekarang itu juga belum diputuskan," ucapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV Medan, Senin (7/9).

Kemudian mengenai kabar 3 kader PDIP akan menjadi menteri di kabinet mendatang, Guntur mengatakan belum ada pembicaraan sampai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu Prabowo.

"Jadi itu informasi yang bisa kami sampaikan bahwa belum ada pembicaraan kader PDIP itu bergabung dalam pemerintahan Pak Prabowo karena semua menunggu pertemuan Ibu Megawati dengan Pak Prabowo Subianto," imbuhnya.

Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan kemungkinan besar pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto terjadi sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober mendatang.

“Pertemuan Ibu ketua umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TV One News.

“Dan insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” sambungnya.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya juga mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

Ia mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan koalisi.

Dirinya bahkan memperkirakan pertemuan tersebut akan digelar sebelum Prabowo dilantik sebagai kepala negara menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober mendatang.

"Silaturahmi penting, akan ada pertemuan, insyaallah, iya. Bahwa akan ada pembicaraan ke situ (pembicaraan koalisi), kita tunggu saja," kata dia.