Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Kelelahan, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

Wall Street Kelelahan, Investor Tunggu Data Ekonomi AS Pejalan kaki berjalan di Wall St, di tengah kekhawatiran meluasnya penyebaran virus COVID-19 membuat warga tinggal di rumah, di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat, Rabu (18/3/2020). | Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wall Street kembali menunjukkan tanda-tanda kelelahan, indeks utama bursa terlihat hampir stagnan pada perdagangan di Rabu (13/11). Investor Amerika Serikat (AS) mulai berhati-hati dan menantikan rilis data ekonomi terbaru, terutama laporan inflasi dari AS.

Dilansir Kamis (14/11), Berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Wall Street. Terlihat rerata tak mengalami perubahan yang signifikan:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat tipis 47,21 poin atau 0,11% menjadi 34.958,19.
  • S&P 500 (SPX) bertambah 1,39 poin atau 0,02% menjadi 5.985,38.
  • Nasdaq Composite (IXIC) melemah 50,66 poin atau 0,26% ke level 19.230,74.

Kepala Strategi Pasar Global TradeStation, David Russell mengatakan bahwa kehati-hatian investor saat ini merupakan hal yang wajar setelah euforia pasca pemilu. Meski begitu dirinya optimistis bahwa hal ini tak mengubah arah tren dari Wall Street.

"Saat ini, kekhawatiran terhadap Fed dan inflasi mulai mereda. Pasar sudah bergerak otomatis sejak pemilu, dan data terbaru tidak mengubah arah tren," ujarnya.

Data inflasi Oktober yang baru dirilis sesuai dengan prediksi pasar, menunjukkan kenaikan tahunan sebesarĀ 2,6%. Sementara inflasi inti (tidak termasuk harga makanan dan energi) meningkat 3,3%. Hasil ini memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga kembali oleh Federal Reserve (The Fed).

Adapun investor kini menanti rilis data ekonomi penting berikutnya yakni indeks harga produsen dan data penjualan ritel. Kedua data ini akan menjadi indikator penting untuk menilai kondisi ekonomi dan memperkirakan langkah kebijakan moneter berikutnya dari AS.

Baca Juga: Stiker 'Ranger Airborne' Prabowo Disoroti, Tanda Segera Ada Kolaborasi Militer Indonesia-AS?

KetidakpastianĀ  data inflasi dan kebijakan suku bunga membuat kondisi pasar cenderung volatil, investor diharapkan terus mengamati data ekonomi terbaru untuk mendapatkan petunjuk arah pasar ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: