
PT Bank Permata Tbk (BNLI) menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana untuk melakukan pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS). Meskipun kinerja syariah menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan laba mencapai Rp1,17 triliun pada 2024, aset UUS Permata Bank masih berada di bawah ambang batas minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Unit Usaha Syariah Permata Bank, Rudy Basyir Ahmad, menjelaskan bahwa saat ini total aset syariah perseroan berada di kisaran Rp38 triliun per Desember 2024. Angka tersebut masih jauh dari ketentuan OJK yang mewajibkan bank melakukan spin-off jika aset UUS telah mencapai Rp50 triliun.
“Untuk pertanyaan asetnya, aset syariah sendiri saat ini ada di kisaran Rp38 triliun. Jadi masih cukup jauh dibandingkan dengan threshold di Rp50 triliun,” ujar Rudy dalam Permata Bank Public Expose 2025 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Baca Juga: Digitalisasi Sukses! Permata Bank Raup Laba Bersih 3,6 Triliun di 2024
Rudy menegaskan bahwa fokus utama perseroan saat ini adalah memperkuat dan memperluas bisnis syariah dengan strategi pivoting guna menjangkau lebih banyak segmen pasar.
“Kedepannya pivot juga akan mengembangkan atau fokus dalam pertumbuhan untuk perorangan di sektor-sektor atau di produk-produk di luar KPR juga. Seperti financing dan commercial juga. Jadi itu salah satu fokus strategi pivoting kami,” jelasnya.
Selain itu, Permata Bank juga terus mendorong penguatan dana murah di semua segmen, baik di unit usaha syariah maupun konvensional, sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnis.
“Dan ini kami akan fokus untuk mengembangkan dana murah di semua segmen, baik itu di korporasi, di komersial, maupun di konsumer. Dan juga baik itu di konvensional maupun di syariah,” tutur Rudy.
Baca Juga: Permata Bank Membukukan Kinerja Yang Solid di Tahun 2024
Di sisi lain, Permata Bank juga berupaya meningkatkan penetrasi pasar dengan pengembangan teknologi digital, baik untuk nasabah perorangan maupun korporasi.
“Dan mungkin yang paling terakhir juga, untuk meningkatkan pertumbuhan pasar, kami akan terus juga fokus terhadap pengembangan teknologi, terutama teknologi digital channel. Baik itu untuk yang perorangan, PermataMe, maupun untuk yang korporasi,” kata Rudy.
Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai rencana spin-off ataupun pencarian investor untuk UUS Permata Bank.
“Jadi itu semua strategi yang kami akan fokus secara internal. Mengenai apakah sudah ada pembahasan mengenai investor, ya, itu saat ini tidak ada sih,” tutup Rudy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement