ASDP Berhasil Reduksi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan capaian positif dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional. Selama periode 2023 hingga 2024, perusahaan berhasil mereduksi emisi karbon hingga 10,2 ton melalui pemanfaatan teknologi Reverse Vending Machine (RVM).
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa mesin RVM yang digunakan mampu mengelola sampah plastik secara efektif, yang turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.
“Penerapan teknologi ramah lingkungan seperti RVM akan terus kami dorong dan evaluasi secara berkala. Harapannya, mesin ini bisa hadir di lebih banyak titik layanan publik dan pelabuhan, sehingga manfaatnya semakin luas bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).
Baca Juga: ASDP Terapkan Single Tarif Saat Mudik Lebaran, Tarif Kapal Express Diskon 36%
RVM saat ini telah tersedia di sejumlah titik strategis, seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Berdasarkan data internal perusahaan, selama dua tahun terakhir, ASDP telah mengumpulkan sekitar 1,7 ton sampah plastik atau setara 92.334 botol plastik. Hasilnya, emisi karbon berhasil ditekan sebesar 9,1 ton dan sekitar 1.457 meter persegi lahan lingkungan terselamatkan.
Sementara itu, pada periode Januari hingga April 2025, ASDP kembali mencatat pengumpulan 203 kilogram botol plastik atau 10.857 botol. Volume ini berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sekitar 1 ton dan penyelamatan ruang lingkungan seluas 171 meter persegi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi inisiatif ASDP dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mendorong seluruh BUMN untuk menjalankan transformasi energi. “Saya berharap BUMN menjalankan transformasi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita,” tegas Erick.
Erick juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem laut global. Dengan lebih dari 70% wilayah berupa laut, Indonesia menyimpan cadangan karbon biru yang signifikan melalui ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau—yang menyumbang sekitar 17% dari potensi pemulihan karbon biru dunia.
Sumber Foto : ASDP
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement