Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Properti KIJA Cetak Pendapatan Rp1,29 Triliun di Awal 2025, Segmen Ini Jadi Penopang

Emiten Properti KIJA Cetak Pendapatan Rp1,29 Triliun di Awal 2025, Segmen Ini Jadi Penopang Kredit Foto: KIJA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jababeka Tbk (KIJA) membuka tahun 2025 dengan pencapaian gemilang. Dalam laporan kinerja keuangan kuartal I 2025, emiten properti ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,29 triliun, melonjak 87% dibandingkan Rp689,96 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan ini turut mendorong perolehan laba bersih sebesar Rp43,24 miliar, berbalik arah dari rugi bersih Rp125,44 miliar di kuartal I 2024. Perbaikan margin laba kotor juga berperan penting dalam peningkatan kinerja ini.

Kontributor utama pertumbuhan pendapatan berasal dari Pilar Land Development & Property yang mencatat lonjakan hingga 230% menjadi Rp690,1 miliar dari Rp208,9 miliar tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jababeka Gandeng India, IndiaTechZone Ditarget Jadi Pusat Teknologi Terbesar RI

Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda, menyebutkan bahwa kinerja ini terutama didorong oleh penjualan tanah kavling yang menembus Rp638,5 miliar, hampir enam kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kawasan Kendal tampil sebagai penyumbang terbesar, menegaskan posisinya sebagai destinasi investasi baru yang sangat menjanjikan. Pendapatan dari properti dengan bangunan seperti rumah, apartemen, ruang kantor, hingga pabrik mencapai Rp51,6 miliar.

“Pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat 26% menjadi Rp568,3 miliar untuk tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp449,3 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp286,0 miliar pada 1Q24 menjadi Rp384,2 miliar pada 1Q25, yang didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang,” jelas Muljadi.

Selain itu, segmen jasa dan pemeliharaan seperti air, air limbah, dan pengelolaan kawasan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 18% menjadi Rp121,5 miliar. Kegiatan tenant yang semakin aktif di Kendal turut menopang pertumbuhan ini. Pendapatan dari dry port atau CDP juga mengalami naik tipis dari Rp60,6 miliar menjadi Rp62,6 miliar berkat ekspansi bisnis pendukung.

Namun, meski Pilar Infrastruktur mencatat kinerja positif, kontribusinya terhadap total pendapatan menurun dari 65% menjadi 44%. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan pendapatan dari segmen Land Development & Property.

Baca Juga: Swatantra S-01 Jababeka Resmi Beroperasi, Tawarkan Transportasi Modern dan Terintegrasi

Sementara itu, Pilar Leisure & Hospitality menunjukkan kestabilan dengan pendapatan naik tipis 3% menjadi Rp32,5 miliar. Mayoritas disumbang oleh sektor golf, yang tetap menjadi tulang punggung segmen ini. Meskipun porsinya kecil, keberadaan pilar ini mencerminkan upaya diversifikasi yang terus dijaga oleh perusahaan.

Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Property, Jababeka berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp1,2 triliun selama kuartal pertama, setara 34% dari target tahunan 2025 yang dipatok sebesar Rp3,5 triliun.

Angka ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian Rp640 miliar di kuartal I 2024. Penjualan dari Cikarang dan lainnya (termasuk joint venture) berkontribusi sebesar 36%, antara lain dari transaksi lahan 4 hektar kepada perusahaan data center.

Sementara itu, JV Kendal menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 64%, berkat penjualan tanah 8 hektar kepada perusahaan mebel dan 7 hektar kepada produsen bahan bangunan dari Tiongkok.

“Target marketing sales Perseroan untuk tahun penuh 2025 adalah sebesar Rp3,5 triliun, dimana Rp1,25 triliun dari target tersebut berasal dari Cikarang dan lainnya (Rp800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri di Cikarang, dan Rp450 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang (termasuk Perusahaan Patungan) dan lainnya). Sisanya sebesar Rp2,25 triliun berasal dari perusahaan patungan kami di Kendal,” ungkap Muljadi.

Dengan laju pertumbuhan yang agresif dan strategi pengembangan kawasan industri yang konsisten, Jababeka semakin menegaskan posisi sebagai salah satu pengembang kawasan terintegrasi yang patut diperhitungkan di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: