Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Tak Jadi Pensiunkan PLTU, Ini Alasannya!

PLN Tak Jadi Pensiunkan PLTU, Ini Alasannya! Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) memastikan tidak akan mempensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang segera disahkan. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi transisi energi nasional yang mengedepankan ketahanan energi yang andal, terjangkau, dan berbasis sumber daya domestik.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa dalam RUPTL terbaru tidak terdapat skenario pensiun dini PLTU atau cold phase out, melainkan mekanisme penurunan bertahap yang disebut coal phase down.

“Dalam RUPTL yang baru nanti kelihatan sekali ada transisi untuk swasembada energi, terutama untuk pembangkit listrik tenaga batu bara itu masih ada. Kemudian juga tidak ada lagi cold phase out. Cold phase out itu pensiun dini tidak ada di sana tetapi lebih cold phase down,” ucap Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: DPR: Biaya Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 dan Suralaya Capai Rp25 Triliun

Melalui skema coal phase down, PLTU batu bara akan tetap beroperasi namun dengan penurunan intensitas penggunaan secara bertahap. Strategi ini dilakukan seiring dengan akselerasi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.

Sebagai upaya konkret menekan emisi dari sektor pembangkitan berbasis batu bara, PLN mengandalkan penerapan teknologi co-firing, yakni penggabungan batu bara dengan biomassa untuk mengurangi emisi karbon.

“Dijahit antara pembangkit yang fosil dijahit dengan penambahan energi baru terbarukan yang memang banyak bersifat intermittent atau variable. Dan di sini di RUPTL yang baru kelihatan sekali ada pergeseran dari fossil base menjadi renewable base,” ujar Darmawan.

Baca Juga: PLN Targetkan Akses 5,1 GW Pembangkit Panas Bumi hingga 2034

Baca Juga: Janji Investasi Rp19 T Jadi Rp6 T, Erick-Bahlil Tanya Kelanjutan Rencana CATL

RUPTL 2025–2034 diproyeksikan sebagai dokumen transisi energi yang menekankan penguatan sistem kelistrikan nasional melalui peningkatan kapasitas EBT dan upaya mewujudkan swasembada energi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: