
Dana Moneter Internasional (IMF) mengkritik rancangan undang-undang pajak dan belanja besar-besaran yang menjadi salah satu ambisi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Juru Bicara Dana Moneter Internasional, Julie Kozack, mengatakan bahwa rencana belanja tersebut bertentangan dengan rekomendasi lembaga agar pemerintah mulai mengurangi defisit fiskal dalam jangka menengah mengingat utang dari AS.
Baca Juga: Investor Lagi Was-was: Data Buruh, Drama Inggris, dan Deal Trump-Vietnam!
“Kami konsisten mengatakan bahwa mereka perlu mengurangi defisit fiskalnya dari waktu ke waktu untuk menurunkan rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto secara tegas,” ujar Kozack, dilansir dari Reuters, Jumat (4/7).
Ia juga mengungkit bahwa terdapat konsensus luas bahwa kebijakan fiskal dalam rancangan undang-undang tersebut akan menambah defisit anggaran, padahal negara tersebut justru saat ini diperlukan langkah konsolidasi fiskal yang berkelanjutan.
Kozack menambahkan bahwa semakin cepat proses pengurangan defisit dimulai, maka penyesuaian fiskal dapat dilakukan secara bertahap, tanpa perlu langkah-langkah drastis di kemudian hari di AS.
Baca Juga: 118 Ribu Lapangan Kerja Bisa Hilang, Ekonomi Negara Ini Terancam Ambruk Gegara Tarif Trump
Rancangan aturan pajak dan belanja tersebut diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar US$3,3 triliun dalam dekade mendatang, dan telah menuai kritik dari sejumlah ekonom serta lembaga internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement