Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Saham Prima Multi Usaha (PMUI) Langsung Tumbang di Hari Pertama Perdagangan

Duh! Saham Prima Multi Usaha (PMUI) Langsung Tumbang di Hari Pertama Perdagangan Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali semarak pada Kamis, 10 Juli 2025, dengan kedatangan empat emiten anyar yang resmi melantai di pasar modal Tanah Air.

Empat perusahaan tersebut adalah PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), serta PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI).

Tiga dari empat emiten mencatatkan kinerja impresif di hari pertama perdagangannya. Saham CHEK dan MERI sama-sama melesat 34,38% ke harga Rp172 per lembar. Sementara BLOG juga mencuri perhatian dengan lonjakan harga 24,80% ke level Rp312 per saham.

Namun, tak semua saham pendatang baru mengawali perjalanan dengan mulus. PMUI, yang merupakan distributor produk XL, justru mencatatkan performa sebaliknya. Sahamnya merosot menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), turun 15% ke level Rp153 per lembar.

Baca Juga: Resmi Debut di Bursa, Saham CHEK, MERI dan BLOG Terbang Berjamaah

PMUI sendiri sebelumnya sempat dilanda isu bahwa proses IPO-nya akan dibatalkan akibat kabar penjamin emisi gagal menyerap dana publik. Namun kabar tersebut segera ditepis oleh pihak otoritas bursa.

“Dapat kami informasikan, berdasarkan koordinasi dengan Penjamin Emisi dan PMUI, Perseroan telah memenuhi ketentuan pencatatan di Bursa sehingga dapat tercatat besok,” tegas Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga: Drama IPO PMUI, Benarkah Gagal Listing? Begini Penjelasan Bursa

Lebih lanjut, Komisaris Independen PMUI, Theo Lekatompessy, juga buka suara untuk meluruskan pemberitaan. Ia menegaskan bahwa dari sisi internal perusahaan, semua prosedur telah dijalankan secara benar. Mulai dari kontrak dengan underwriter, pembayaran ke lembaga penunjang, hingga lolos uji dari BEI dan OJK.

Sayangnya, kendala muncul di saat akhir ketika penawaran tak disambut antusias oleh pasar. “Sedikit sekali yang terjual, kira-kira hanya 25% dari total saham,” ujarnya kepada media melalui sambungan telepon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: