Catatkan Kinerja Positif, PMUI Raih Kenaikan Laba Bersih 25,98% di Kuartal III 2025
Kredit Foto: Istimewa
PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) berhasil mencatatkan kinerja positif pada Kuartal III 2025. Perusahaan meraih laba bersih sebesar Rp33,73 miliar atau tumbuh sebesar 25,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hasil ini mengindikasikan keberhasilan implementasi strategi efisiensi operasional dan upaya peningkatan produktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan, di tengah gejolak pasar yang ada.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2025, pendapatan yang dibukukan PMUI mencapai Rp2,82 triliun, dengan laba usaha mengalami kenaikan sebesar 16,8% menjadi Rp52 miliar. Persentase Gross Profit Margin (GPM) juga naik menjadi 6,5%, sementara Net Profit Margin (NPM) meningkat menjadi 1,3%. Angka-angka ini menunjukkan adanya perbaikan berkesinambungan pada tingkat efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
Di sisi neraca keuangan, PMUI turut memperlihatkan struktur permodalan yang semakin kokoh. Total aset perusahaan tumbuh 37,2% menjadi Rp531,2 miliar, sementara rasio utang terhadap ekuitas (DER) turun drastis ke angka 17,7%. Kondisi keuangan yang sehat ini memperkuat dasar perusahaan sekaligus memberikan peluang yang lebih besar untuk melakukan ekspansi guna menopang pertumbuhan dalam jangka waktu panjang.
Baca Juga: Kantor Purbaya Mau Terbitkan Dim Sum Bond pada Kuartal IV 2025
“Kuartal III 2025 menjadi momentum penting bagi PMUI. Di tengah kondisi ekonomi yang mulai pulih dan tren penurunan suku bunga, kami melihat potensi peningkatan daya beli masyarakat yang akan berdampak positif terhadap sektor telekomunikasi. Kinerja keuangan yang solid ini menjadi bukti dari komitmen kami dalam menjaga efisiensi, meningkatkan kinerja operasional, serta memperkuat fondasi bisnis untuk menghadapi tahun-tahun mendatang,” ujar Agus Susanto, Direktur Utama PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI).
Optimisme terhadap Prospek Industri Telekomunikasi
Kinerja positif PMUI berjalan seiring dengan prospek cerah industri telekomunikasi nasional yang terus menunjukkan pertumbuhan kuat di tengah percepatan transformasi digital. Menurut data Mordor Intelligence, nilai pasar telekomunikasi Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai US$18,12 miliar, dan akan meningkat menjadi US$23,97 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 5,76%.
Permintaan terhadap layanan konektivitas berkecepatan tinggi serta percepatan pengembangan infrastruktur 5G menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan industri. Hingga awal 2024, terdapat 353,3 juta koneksi seluler aktif di Indonesia, atau 126,8% dari total populasi, menandakan tingginya tingkat adopsi teknologi digital di masyarakat.
“Kami menatap masa depan dengan optimisme yang tinggi. Tren penurunan suku bunga dan meningkatnya konsumsi domestik menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor telekomunikasi. Dengan dukungan infrastruktur digital yang semakin luas dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, kami yakin PMUI berada pada posisi yang tepat untuk menangkap peluang ekspansi dan memperkuat kontribusi terhadap ekosistem telekomunikasi nasional. Ke depan, kami akan terus berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para investor dan pemegang saham perusahaan kami,” tutup Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement