Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinyal Terbaru Pejabat Bank Sentral Eropa Soal Arah Suku Bunga, Begini

Sinyal Terbaru Pejabat Bank Sentral Eropa Soal Arah Suku Bunga, Begini Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), Isabel Schnabel menilai suku bunga sebaiknya dipertahankan karena ekonomi zona euro masih cukup tangguh menghadapi tarif dagang dari Amerika Serikat (AS).

Schnabel mengatakan bahwa pihaknya melihat kemungkinan bahwa suku bunga akan tetap bertahan dalam level dari 2%. Meski demikian, ia melihat adanya risiko inflasi yang justru mengarah lebih tinggi.

Baca Juga: Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun ke 3% pada 2026, Bos BI Bongkar Dampaknya Buat RI

“Saya percaya kebijakan saat ini sudah cukup akomodatif secara ringan, sehingga saya tidak melihat alasan untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut,” ujar Schnabel, dilansir dari Reuters, Rabu (3/9).

Ia menilai ekonomi euro terbantu oleh permintaan domestik yang solid serta stimulus fiskal signifikan, khususnya dari investasi infrastruktur dan militer dari Jerman.

Adapun Schnabel menilai tarif dagang bersifat inflasioner karena mendorong kenaikan biaya input global, termasuk di Eropa.

Selain itu, kenaikan harga pangan dan gangguan rantai pasok, termasuk masalah terkait isu ekspor logam tanah jarang serta tarif pada barang bernilai kecil, membuat risiko inflasi cenderung naik. Schnabel memperkirakan inflasi bisa melampaui proyeksi bank sentral yakni 1,6% di 2026.

Meski belum menyerukan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, dirinya memperingatkan fragmentasi global, belanja fiskal yang lebih besar, dan populasi yang menua dapat memicu era inflasi lebih tinggi.

“Titik ketika bank sentral di seluruh dunia mulai kembali menaikkan suku bunga mungkin datang lebih cepat dari perkiraan banyak orang,” katanya.

Schnabel juga menepis kekhawatiran soal dampak penguatan euro terhadap harga, serta menilai tidak ada bukti dumping barang murah ke zona euro. Namun, ia tetap membuka kemungkinan perubahan sikap jika terjadi deviasi signifikan dari target inflasi 2%.

Baca Juga: Bank Belum Juga Turunkan Bunga Kredit, Bos BI Sampai Temui Bankir

“Saya rasa sangat kecil kemungkinan ekspektasi inflasi akan melemah, terutama setelah bertahun-tahun inflasi yang terlalu tinggi,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: