Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan pengumuman terhadap tiga saham yang dinilai mengalami pergerakan tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA). Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan bagi para investor di tengah volatilitas harga yang mencolok.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono.
Dalam sepekan, saham BIPI tercatat melemah -5,68%. Meski begitu, setelah pengumuman UMA pada perdagangan Rabu (29/10), sahamnya stagnan di level Rp83.
Baca Juga: Kelangsungan Usaha Diragukan, Saham MENN Dibekukan Sementara
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” ungkapnya. Dalam sepekan, saham BBSS sempat naik 13,77%, namun kemudian terkoreksi tajam -14,80% ke level Rp380.
Selain dua emiten tersebut, PT Meta Epsi Tbk. (MTPS) juga ikut masuk daftar pantauan. Saham MTPS melesat 56,36% dalam sepekan dan melonjak 86,96% dalam sebulan terakhir. Kendati telah diumumkan masuk radar UMA, sahamnya masih bertahan di zona hijau, naik 8,86% ke Rp86.
Baca Juga: Bursa Gembok Tiga Saham Ngebut
Yulianto menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak otomatis menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal. “Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar Yulianto.
Sebagai langkah kehati-hatian, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi emiten, mengkaji ulang rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS, serta empertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement