Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Belarus merupakan mitra strategis Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam pertemuan bersama Deputi Perdana Menteri Republik Belarus Viktor Karankevich di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Baca Juga: OJK Siapkan Asuransi Kredit untuk Dukung Ekosistem Pindar
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI ke Belarus yang telah berlangsung pada bulan Juli 2025.
“Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan mesin pertanian modern untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam konteks ini, kami melihat Belarus sebagai mitra strategis yang memiliki pengalaman dan kapasitas yang relevan,” ujar Menko Airlangga, dikutip drai siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (17/12).
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui pengembangan food estate, serta pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian modern.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia terbuka terhadap kerja sama investasi dan joint venture dengan mitra Belarus, termasuk dalam pengembangan alat dan mesin pertanian, industri alat berat seperti dump truck, serta kerja sama berbasis komoditas karet. Selain itu, transformasi digital pertanian untuk mendorong keterlibatan generasi muda menjadi salah satu fokus kerja sama yang dapat dikembangkan bersama Belarus.
Sementara itu, DPM Karankevich menyampaikan bahwa Belarus memiliki pengalaman panjang dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan saat ini telah mengekspor berbagai produk pertanian ke berbagai kawasan di seluruh dunia.
“Belarus siap dan berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, termasuk melalui pemenuhan kebutuhan pupuk serta perluasan pasokan produk pertanian dan pangan, seperti produk susu dan turunannya,” terang DPM Karankevich.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyambut baik komitmen Belarus dan juga menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama di sektor industri manufaktur, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.
”Indonesia juga memprioritaskan untuk penguatan kerja sama pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) serta mendorong peningkatan kerja sama pendidikan dan riset dengan Belarus,” kata Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Belarus memandang adanya potensi kerja sama yang luas di berbagai sektor strategis, antara lain pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, sektor medis, serta bidang lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, DPM Karankevich meyakini bahwa peluang kerja sama baru akan semakin terbuka apabila Indonesia menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU) dan menyatakan kesiapan Belarus untuk mendukung Indonesia-EAEU FTA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement