Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga ke 3,75%

Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga ke 3,75% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank of England (BoE) memangkas suku bunga acuannya setelah keputusan melalui pemungutan suara yang ketat, namun mengisyaratkan bahwa laju penurunan biaya pinjaman yang selama ini sudah dilakukan secara bertahap berpotensi melambat lebih jauh.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengubah pandangannya dan memberikan suara untuk pemangkasan suku bunga menyusul data inflasi terbaru yang turun tajam di Inggris. 

Baca Juga: Perusahaan Kripto Inggris Bakal Terikat Aturan Keuangan Mulai 2027

“Kami masih menilai suku bunga berada di jalur penurunan yang bertahap,” kata Bailey, dilansir Jumat (19/12).

“Namun setiap kali kami memangkas suku bunga, keputusan mengenai seberapa jauh penurunan selanjutnya menjadi semakin ketat," tambahnya.

Lima Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC) memilih memangkas suku bunga acuan untuk keempat kalinya pada tahun ini menjadi 3,75%. Empat anggota lainnya memilih mempertahankan suku bunga, dengan alasan kekhawatiran bahwa laju inflasi masih berisiko bertahan terlalu tinggi.

Namun Bailey mengatakan dirinya belum melihat bukti adanya pelemahan tajam dalam pasar tenaga kerja, tetapi menambahkan bahwa ekspektasi inflasi sejauh ini juga belum turun secara signifikan.

Adapun Wakil Gubernur Bank of England, Clare Lombardelli menyatakan tetap lebih khawatir terhadap risiko inflasi yang terbukti lebih kuat dari perkiraan, seraya menilai data terbaru hanya menunjukkan pelunakan di batas tipis.

Sementara Kepala Ekonom Bank of England, Huw Pill mengatakan ia melihat risiko inflasi bertahan terlalu tinggi lebih besar dibandingkan risiko inflasi turun terlalu rendah.

Inflasi Inggris sendiri masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara sejenis meskipun baru-baru ini turun tajam secara tak terduga menjadi 3,2%.

Bank Sentral Inggris  menyatakan inflasi kini diperkirakan akan kembali mendekati target lebih cepat dalam jangka pendek, dan risiko inflasi bertahan tinggi dinilai menjadi sedikit kurang menonjol. Namun, bank sentral juga menilai masih ada kemungkinan permintaan yang lebih lemah dapat mendorong inflasi turun terlalu rendah.

Baca Juga: Bos The Fed Atlanta: Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan Berisiko Picu Inflasi di AS

Inggris kini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nol pada tiga bulan terakhir 2025. Pihaknya juga memperkirakan kebijakan anggaran pemerintah akan menurunkan inflasi sekitar setengah poin persentase pada 2026.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: