Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ARTI Andalkan Pinjaman Perbankan Danai Proyek Properti

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) kontraktor migas ini akan terus menggenjot bisnisnya di sektor properti. Perseroan berencana untuk membangun superblok yang terdiri kawasan residensial, komersial, apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan di Jakarta.

Komisaris Independen Ratu Prabu Energi Agus Cahyo Baskoro mengatakan perseroan akan menggandeng investor asal Korea untuk merealisasikan rencananya tersebut.

"Kita mau bikin kawasan superblok dengan pihak Korea. Investasinya sekitar US$ 300 juta di luar tanah. Nanti kita akuisisi lahan di sekitar Ratu Prabu 1," terangnya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Dalam memuluskan aksinya tersebut, perseroan akan mengandalkan pendanaan dari sektor perbankan. Memang, berdasarlan laporan keuangan perseroan pada semester pertana tahun 2015, rasio utang terhadap ekuitas atau debt equity ratio (DER) perseroan masih kecil atau berada di level 0,46 kali. Hal ini membuat perseroan masih memiliki keleluasaan dalam mencari pinjaman perbankan.

Sejatinya, pengembangan proyek properti Ratu Prabu sudah direncanakan sejak tujuh tahun lalu. Pada tahun 2008 perseroan telah merencanakan pembangunan Ratu Prabu 4, 5, dan 6 dengan nilai investasi masing-masing mencapai US$ 60, US$ 100 juta, dan US$ 50 juta.

Namun kala itu, pendanaan perseroan belum mencukupi untuk membiayai ekspansi bisnisnya. Pada masa itu perseroan menyatakan sumber pendanaan diperoleh dari kas internal, pinjaman bank, dan sisa penawaran perdana (IPO). Tapi, dana tersebut tak kunjung datang.

Hal ini juga terjadi dengan pembangunan Ratu Prabu 3 yang juga telah dicanangkan sejak tahun 2008 lalu dengan nilai investasinya US$ 90 juta yang akan didapatkan dari pinjaman. Namun, pembangun gedung tersebut baru terlaksana pada tahun ini. Perseroan menganggarkan dana investasi sebesar Rp 2,1 triliun untuk Ratu Prabu 3 tersebut.

"Di awal kami perkirakan dana untuk pembangunan ini sebesar Rp 1,9 triliun. Ini di luar tanah. Tanahnya sendiri seharga Rp 200 miliar," jelasnya.

Dari pembangunan gedung Ratu Prabu 3 ini perseroan menargetkan dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Ratu Prabu Energi Martini Suarsa mengatakan kontribusi tersebut akan dihasilkan dalam waktu tiga tahun ke depan. Nantinya, komposisi pendapatan perseroan akan berimbang antara sektor oil and gas services dan sektor properti.

Ratu Prabu 3 memang akan beroperasi sebagai hotel dan apartemen untuk memenuhi segmen menengah ke atas, lokasinya terletak di samping gedung perkantoran Ratu Prabu 2 di mana dua bangunan tersebut nantinya akan terhubung sehingga akan terrdapat aksebilitas langsung.

"Ratu Prabu 3 Residences ini juga berfungsi sebagai akomodasi bagi para ekspatriat yang bekerja di Ratu Prabu 2 serta untuk pasar lokal dan untuk warga asing, khususnya kepada pekerja di bidang industri minyak dan gas di sekitar," ungkapnya.

Menurut Martini, gedung tersebut memiliki 37 lantai yang terdiri dari 108 kamar hotel, 61 unit strata title apartment, 40 unit serviced apartment, dan tujuh unit luxury suites. "Serta juga akan dilengkapi dengan retail arcade dengan total GFA (gross floor area) keseluruhan seluas 82.011,60 meter persegi," imbuhnya.

ntuk pendanaan pembangunan Gedung Ratu Prabu 3 Residences akan berasal dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) II dan pinjaman perbankan. "Pendanaannya akan dari PUT II dan bank. Tapi, saat ini masih dalam pembahasan akhir," tukasnya.

"Pendanaan, 30 persen kita tahun lalu sudah selesaikan. Kemudian 30 persen dari presales atau penjualan unit. Sisanya pinjaman ke bank. Saat ini sedang dalam finalisasi pinjaman tersebut," terangnya.

Ia mengungkapkan perseroan akan mendapatkan pendanaan dari sindikasi perbankan asing dan komitmen awal perseroan terhadap pinjaman perbankan itu sebesar US$ 60 juta.

"Ini dari bank asing dan memang sindikasi. Kita sudah ada pembahasan sekitar 60 juta dolar, tapi ini belum full komitmen," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: