WE Online, Jakarta - Fujitsu salah satu produsen hardware terkemuka yang telah lama dikenal dengan produk-produk perangkat keras (hardware) Information Comunication Technology (ICT) semakin erat mencengkeramkan cakarnya di pasar Indonesia.
Setelah sukses menghadirkan produk-produk hardware, kini produses tersebut mulai merambah ke produk software dan service. Portfolio yang ditampilkan saat ini meliputi integration, software-defined connected infrastructure, integrated computing, cloud,mobility dan big data.
Achmad W Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia dalam kegiatan Fujitsu Day di Jakarta, (2/9/2015) mengungkapkan saat ini penetrasi pasar fujitsu di Indonesia terdiri dari hardwae 60% dan Software 40%. Beberapa produk hardware antara lain, laptop, scaner, storage, printer dan server.
Untuk produk software XBRL yang digunakan untuk mendukung layanan banking dan sudah standar Bank Indonesia (BI), ITPN untuk sekuriti software, juga teknologi software untuk otomotif, dan factori, appliance. Sementara untuk service, diantaranya layanan remote service, standar, next bisnis, nonstop.
"Selama ini Fujitsu dikenal dengan perangkat hardware, tapi tidak hanya itu sebenarnya juga memiliki produk software. Di Indonsia perbandingannya 60% untuk hardware dan 40% untuk software, kalau di negara lain seperti Jepang dan Singapura sudah lebih banyak ke Software dan Service," jelas Achmad.
Pengguna produk-produk Fujitsu, lanjut Achmad, saat ini dari kalangan instansi pemerintah, interprice sektor keuangan maupun manufaktori. Di instansi pemerintahan, produk Fujitsu dipergunakan mendukung program Smart City yang saat ini digalakkan di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung dan Makasar. Sementara di perusahaan untuk layanan data, keamanan dan keuangan.
Lebih lanjut Achmad mengatakan, seiring perkembangan tuntutan bagi ICT organisasi-organisasi di Indonesia diharapkan dapat kian serius menggali tentang bagaimana mengelola ICT serta memanfaatkan seluruh informasi yang tersampaikan dengan sebaik-baiknya di tengah dinamika bisnis, sosial, serta teknologi yang berkembang pesat.
Untuk itu, dengan kondisi yang sudah saling terkoneksi ini diharapkan kepada perusahaan untuk menyikapi dengan baik dan memanfaatkan peluang. Perusahaan sebaiknya memanfaatkan fenomena untuk meningkatkan daya jual dan pelayanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement