Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Persepsi Investor Harus Dikelola dengan Baik

Warta Ekonomi -

WE Online, Bandung - Bank Indonesia menilai persepsi investor harus dikelola dengan baik di tengah momentum perbaikan ekonomi domestik sehingga modal asing terus masuk dan mendorong penguatan rupiah.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin M Juhro mengatakan, saat ini dampak paket kebijakan dan reformasi oleh pemerintah sudah menunjukkan hasil positif.

"Jadi kalau kita lihat rupiah ini menjadi mata uang yang paling kuat di kawasan. Sehingga kalau kita lihat justru yang harus dikelola adalah persepsi investor," ujar Solikin di Bandung, Minggu (21/2/2016).

Selain nilai tukar dan laju inflasi yang terkendali, lanjut Solikin, bagaimana momentum pertumbuhan ekonomi dapat berlanjut, perlu menjadi perhatian (concern).

"Nah ini concern bersama kita. Kalau ini sudah concern bersama, makan akan memicu persepsi positif dari investor sehingga arus modal akan tambah masuk lagi, dorongan untuk rupiah menguat akan lebih besar lagi," kata Solikin.

Ia menambahkan, bank sentral AS The Fed yang mengindikasikan akan menunda kenaikan suku bunga hingga semester dua tahun ini, dapat dimanfaatkaan untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter.

"Kalau kita punya ruang pelonggaran, bila tidak dimanfaatkan kan sayang juga, namun harus tetap berpijak pada makro stabilitas," ujar Solikin.

Namun demikian, tambahnya, risiko eksternal seperti perekonomian China yang belum stabil, juga tetap perlu diwaspadai. Rupiah sendiri bergerak stabil dengan tren menguat, didorong oleh meningkatnya aliran modal asing seiring dengan risiko pasar keuangan global yang semakin mereda dan persepsi positif terhadap ekonomi domestik.

Selama triwulan IV 2015 nilai tukar Rupiah menguat sebesar 6,27 persen secara point to point (ptp) dan mencapai level Rp 13.785 per dolar AS. Penguatan terus berlanjut hingga Januari 2016. Rupiah berhasil menguat 0,1 persen (ptp) dan ditutup di level Rp13.775 per dolar AS pada akhir Januari 2016. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: