WE Online, Pekanbaru - Kementerian Pertanian (Kemetan) tahun ini akan menggelontorkan pinjaman uang sebesar Rp92 miliar untuk membuka lahan perkebunan dengan komoditas kacang kedelai seluas 33.000 hektare di Provinsi Riau.
"Pusat akan membuka 33.000 hektare lahan kedelai di Riau tahun ini dengan realisasi berupa bantuan senilai Rp92 miliar. Perkebunan itu nantinya, akan dikelola petani sendiri," papar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, Askardia Patrianov di Pekanbaru, Rabu (23/3/2016).
Dia berujar, bantuan tersebut direncanakan akan ditempatkan pada tingkat desa-desa di Riau terutama bagi yang memiliki lahan untuk perkebunan kedelai, supaya perekonomian pedesaan bisa terbantu.
Sebab, lajutnya, dewasa ini harga kelapa sawit tengah merosot dalam beberapa tahun terakhir akibat permintaan minyak sawit mentah dari negara tujuan ekspor sedang lesu dan berpengaruh bagi perekonomia warga di tingkat desa.
Apalagi tahun ini sekitar 1.123 hektare lebih dari total 3.006,25 hektare lahan sawah yang telah ditanami, terendam akibat banjir pada tiga kabupaten di Riau, sehingga terancam akan mengalami puso atau gagal panen.
Namun, Patrinov mengakui, hingga saat ini masih banyak petani di provinsi tersebut tertarik dengan penanaman kacang kedelai karena secara umum mereka ingin melepaskan dari ketergantung perkebunan sawit dengan harga tidak stabil.
"Kami telah sarankan para petani atau buruh sawit bahwa coba dibuka perkebunan kedelai melalui diversifikasi tanaman, tapi ditingkat pengusaha sawit sendiri sendiri belum tertarik. Tapi kami akan terus coba untuk ajak mereka mumpung ada kesempatan," terangnya.
Kementan pada awal tahun ini kembali menyatakan bahwa pihaknya menargetkan Indonesia bisa swasembada kacang kedelai pada tahun 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana produksi kepada para petani.
"Kita optimistis target swasembada kedelai bisa terealisasi melalui dukungan bantuan kepada petani," kata Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementan, Jamil Musanif.
Dia mengatakan, selama ini produksi komoditas kedelai dari tahun ke tahun terus meningkat melalui intervensi pemerintah untuk membantu dukungan bantuan kepada petani. Namun saat ini, sebagian besar kebutuhan kacang kedelai dalam negeri masih dipasok dari impor terutama negara Amerika Serikat. Tapi pemerintah terus mendorong agar petani mampu mengembangkan tanaman kedelai guna memenuhi kebutuhan pasar domestik.
"Kami minta pemerintah daerah, dapat mencegah beralih fungsi lahan melalui peraturan daerah. Saat ini produktivitas kedelai rata-rata nasional 1,3 ton per hektare dan pada 2018 diharapkan bisa swasembada kedelai," ucap dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement