'Panama Papers', Ketua IMF Desak Transparansi Keuangan

WE Online, Jakarta - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyerukan transparansi keuangan di perusahaan-perusahaan multinasional untuk melawan skema penghindaran pajak yang membuat negara-negara berkembang menderita.

Komentar Lagarde tersebut merespons bocornya dokumen skandal Panama Papers yang saat ini sedang menggemparkan dunia. Dalam dokumen tersebut terungkap ada beberapa perusahaan multinasional besar yang berupaya untuk mengurangi pajak mereka dengan melaporkan keuntungannya di negara yang yurisdiksi pajaknya rendah.

"Ini harus menjadi perhatian utama. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah transparansi pada celah, kegiatan usaha, alokasi keuntungan, dan lokasi anak perusahaan," kata Lagarde dalam sebuah panel pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia seperti dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Lagarde mencatat ada momentum untuk mengubah praktik-praktik keuangan tersebut dengan sistem yang ada. IMF akan berkerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk memformulasikan solusi mengenai permasalahan ini.

Menurut laporan terbaru dari kelompok anti-kemiskinan Oxfam, perusahaan raksasa seperti Apple dan General Electric menyimpan hampir US$ 1,4 triliun pada perusahaan offshore tax havens antara tahun 2008 dan 2014.

Lagarde mengatakan negara-negara berkembang merupakan korban utama dari teknik hukum keuangan ini karena mengurangi pendapatan mereka untuk pembangunan.