Pernyataan Bos F1 Soal Pebalap Wanita Picu Reaksi Keras

WE Online, Jakarta - Pembalap wanita secara fisik tidak mampu mengendarai mobil Formula Satu dengan cepat. Seksisme di dunia F1 terwakili oleh pernyataan petingginya, Bernie Ecclestone, pada sebuah konferensi di London hari Selasa. Bos F1 berusia 85 tahun itu melontarkan sebuah pernyataan kontroversial tentang keberadaan perempuan di ajang balap bergengsi tersebut.

Dalam sebuah acara Advertising Week Europe, Bernie menyebut kehadiran perempuan di F1 tak perlu ditanggapi dengan serius. Dalam pandangannya, perempuan tak akan cukup kuat secara fisik untuk menjadi pebalap F1.

"Saya tak tahu apakah perempuan secara fisik mampu mengendarai mobil F1 dengan cepat. Menurut saya wacana pebalap perempuan di F1 tidak usah dianggap serius," kata Bernie seperti dikutip dari laman AFP di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Di mata Bernie, perempuan tidak cocok untuk balapan. Ia menilai, perempuan lebih cocok untuk duduk di kursi manajemen. Bernie mengambil contoh beberapa wanita yang duduk di kursi manajemen tim F1 seperti Claire Williams yang menjadi kepala tim Williams dan Monisha Kaltenborn, kepala tim Sauber.

"Perempuan lebih kompeten jadi eksekutif, bukan pebalap F1. Pasalnya, mereka tak punya ego yang besar seperti pria," kata Bernie.

Pernyataan Bernie mendapat tanggapan dari wartawan kawakan Amerika Serikat, Piers Morgan. Morgan menilai, F1 memang tidak pernah memberikan penghormatan besar pada perempuan.

"Olahraga ini tidak menghormati perempuan seperti mereka menghormati laki-laki," katanya.

Saat ini tidak ada lagi pembalap wanita di ajang Formula Satu setelah test driver, Susie Wolf memutuskan pensiun dari balapan F1 setelah berkarier 20 tahun di dunia balap. Keputusan tersebut ia ambil karena tidak ada jaminan untuk tampil sebagai pembalap utama di ajang F1. Sebagai satu-satunya perempuan yang sempat memiliki peluang menjadi pembalap F1, Woff yakin perempuan bisa melaju di balapan F1.