Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Optimis Inflasi 2016 di Rentang 3-3,2 Persen

        BI Optimis Inflasi 2016 di Rentang 3-3,2 Persen Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia, Kamis, masih optimistis inflasi tahunan 2016 akan berada di bi bawah proyeksi empat persen plus minus satu persen atau berada di rentang 3 persen-3,2 persen.

        "Tinggal satu bulan lagi pada 2016, kami masih lihat rentang 3-3,2 persen (yoy)," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

        Ada pun Badan Pusat Statistik pada Kamis siang mengumumkan inflasi bulanan November 2016 mencapai 0,47 persen sehingga inflasi tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,59 persen dan inflasi tahunan (yoy) mencapai 3,58 persen.

        Inflasi pada November 2016 tersebut meningkat dibanding Oktober 2016 yang sebesar 0,14 persen.

        Mirza tidak sependapat jika kenaikan inflasi pada November 2016 tersebut turut dipengaruhi secara signifikan oleh pelemahan kurs rupiah sepanjang November 2016.

        Menurut dia, kenaikan laju inflasi di Indonesia, umumnya lebih karena fluktuasi harga barang bergejolak (volatile food) dan harga barang yang diatur pemerintah (administered prices).

        "Jadi kalau misalnya tarif 'administered prices' ada penyesuaian, itu yang mempengaruhi inflasi," ucapnya.

        Untuk tahun depan, Mirza mengatakan, tekanan inflasi akan meningkat dari "administered prices". Pasalnya, pemerintah mewacanakan untuk menaikkan tarif listrik berdaya 900 volt ampere (VA) pada Januari 2017.

        "Berapa besarnya (laju inflasi) itu masih akan kita hitung. Karena kebijakan ini berdampak pada laju inflasi 2017," kata Mirza.

        BI akhirnya memproyeksikan laju inflasi tahun depan dengan kisaran konservatif di sekitar 4 plus minus 1 persen, sama pada awal 2016.

        "Tapi kami berharap, jangan sampai 4 persen. Makanya, bagi BI dengan inflasi rendah, periode kebijakan moneter yang kita lakukan saat ini (longgar) bisa terus berlangusng," tukasnya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: