Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Xi Jinping Akui Virus Corona Sebagai Krisis Kesehatan Terbesar di China

        Xi Jinping Akui Virus Corona Sebagai Krisis Kesehatan Terbesar di China Kredit Foto: Lintao Zhang/Pool via Reuters
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Presiden China Xi Jinping mengatakan wabah atau epidemi virus Corona baru, Covid-19, adalah keadaan darurat kesehatan publik terbesar di negara komunis tersebut.

        Pernyataan Xi disampaikan pada hari Minggu ketika korban meninggal akibat wabah itu sudah mencapai lebih dari 2.400 orang.

        Baca Juga: Xi Jinping Klaim China Menang Lawan Virus Corona, Borish Johnson Teriak: I Love You!

        "Epidemi ini adalah darurat kesehatan masyarakat terbesar sejak berdirinya Republik Rakyat (China) pada 1949," katanya.

        "Ini adalah krisis bagi kami dan ini adalah ujian besar," ujarnya dalam pidato sambutan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, yang dilansir Channel News Asia, Senin (24/2/2020).

        Dalam pengakuan yang langka, pada pertemuan untuk mengoordinasikan perang melawan virus, Xi menambahkan bahwa China harus belajar dari kekurangan nyata yang terlihat selama respons terhadap wabah Covid-19.

        Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Beijing atas respons-nya terhadap epidemi ini. Namun, pemerintah China dikritik publik di dalam negeri karena membungkam peringatan dini dari seorang dokter whistleblower, Li Wenliang, yang kemudian meninggal karena virus tersebut.

        Covid-19 pertama kali terdeteksi muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir Desember 2019. Virus tersebut kini sudah menyebar ke 33 negara.

        Korban meninggal secara global akibat wabah penyakit ini sudah mencapai 2.470 orang hingga pagi ini (24/2/2020).

        Dari jumlah itu, kematian terbesar terjadi di China yang mencapai 2.444 orang. Di urutan kedua adalah Iran dengan 8 kematian, disusul Korea Selatan sebanyak 4 orang.

        Sisanya kematian di kapal Diamond Princees 3 orang, Italia 3 Orang,Jepang 1 Orang, Hong Kong 2 Orang, kemudian Taiwan, Prancis dan Filipina yang masing-masing 1 orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: