Pemerintah akan membuka kembali pendaftaran kepada platform lainnya untuk bergabung sebagai mitra Kartu Pra-Kerja untuk pelatihan peserta. Pendaftaran terbuka untuk umum asalkan bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Hal ini sebagai jawaban atas polemik ruangguru dan pengunduran diri pendiri ruangguru yakni Adamas Belva Syah Devara merupakan mantan staf khusus Presiden Jokowi.
Baca Juga: Innalillah! Anggaran Rp5,6 Triliun Kartu Prakerja Umpama Bom Waktu, Siap Meledak Sewaktu-Waktu!
Berikut fakta-faktanya seperti:
1.Buka Lowongan Platform Jadi Mitra Kartu Pra-Kerja
Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Yulius mengatakan, pemerintah akan membuka kembali pendaftaran kepada platform lainnya untuk bergabung sebagai mitra Kartu Pra Kerja. Pendaftaran terbuka untuk umum asalkan bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
"Tapi mulai sekarang akan dibuka sampai semua platform untuk daftar. Silakan daftar dan sangat terbuka,” ujarnya Kamis (23/4/2020).
2.Manfaat Penambahan Mitra
Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Yulius mengatakan, semakin banyak mitra akan memberikan manfaat lebih kepada para peserta. Sebab, para peserta akan lebih banyak mendapatkan pelatihan yang diterima oleh para peserta.
“Dan makin banyak platform, jumlah pelatihan pun ditambah, banyak pelatihan dari tingkat tinggi sampai rendah," jelasnya.
Baca Juga: Ruangguru Jadi Mitra Kartu Prakerja Tanpa Tender, Demokrat Teriak: Waduhhh..!!
Menurut Yulius, nantinya platform yang terlibat sebagai mitra Kartu Prakerja tidak langsung ditunjuk oleh pemerintah. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi platform untuk bergabung dalam program pemerintah tersebut.
"Apa langsung dapat masuk platform? Tidak. Ada melihat lagi, screening, oh ternyata ini benar sesuai atau tidak. Dan saat ini, memang sesuai arahan, dicoba dulu dalam beberapa bulan ini delapan platform tersebut," kata Yulius.
3.Syarat Jadi Mitra Pra-Kerja
Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian, Yulius mengatakan, ada beberapa persyaratan bagi platform digital untuk bekerjasama dalam program pelatihan kartu prakerja. Salah satu kriterianya adalah memiliki jaringan yang luas yang bisa diakses secara nasional.
Selain itu, platform digital juga harus memiliki sistem informasi teknologi yang yang memadai. Artinya, platform tersebut harus bisa menampung pendaftaran ribuan orang dari masyarakat. Dan yang menjadi hal utama adalah, perusahaan yang ikut harus memiliki platform tersendiri. Selain itu, platform yang bersangkutan juga harus memiliki kerjasama pelatihan kompentensi kerja.
"Adanya platfrom jumlah pelatihan akan kita banyakan. Banyak tingkat tinggi sampai rendah," ujarnya.
Meskipun begitu lanjut Yulius, perusahaan yang memenuhi syarat tersebut tidak semerta-merta langsung ditunjuk sebagai mitra. Sebab, platform tersebut harus melewati proses verifikasi dari Project Management Office (PMO).
Baca Juga: Soal Kucuran Rp5,6 T dari Prakerja, Co-Founder Ruangguru: Tak Ada Mitra yang Dapat Anggaran Khusus!
4.Platform Sudah Daftar Jadi Mitra Baru Kartu Pra-Kerja
Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, hingga saat ini sudah ada empat platform yang melamar untuk menjadi mitra baru dari kartu pra kerja. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan keempat platform baru yang dimaksud.
"Sudah ada perusahan hubungin kami untuk tawarkan ingin ikut berpartisipasi sebagai mitra platform digital," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih belum memutuskan apakah keempat platform tersebut akan diajak join atau tidak. Sebab, pihaknya masih akan melihat dan masih mengevaluasi dari keempat platform tersebut.
"Kami evaluasi dan dalam waktu dekat kalau dua duaya nya sepakat dan bisa penuhi kriteria, akan ditambahkan sebagai mitra platform digital," ucapnya.
5.Jumlah Pelatihan Ditambah
Direktur Komunikasi Program Kartu Pra Kerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, hingga saat ini ada 1.700 jenis pelatihan yang disediakan pemerintah. Sebelumnya, jenis pelatihan yang tersedia di platform mitra kartu prakerja hanya 1.500 saja. "1.500 jenis pelatihan, hari ini nambah 200 lagi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: